Liga Indonesia

Pertama Kali Lihat Tragedi Mengerikan, Eks Striker Klub Inggris Ini Akui Tetap Betah di Indonesia

Minggu, 16 Oktober 2022 08:45 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ilham Oktafian
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Pelatih Dewa United, Nilmaizar dan pemain, Karim Rossi. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Pelatih Dewa United, Nilmaizar dan pemain, Karim Rossi.
Belajar Menerima Kekalahan

Khusus untuk suporter, Karim Rossi mengingatkan supaya belajar respect. Mendukung klub adalah suatu kesenangan, tapi harus dalam batas yang wajar. 

Menang dan kalah dalam sepak bola adalah hal biasa. Suporter Indonesia harus mencontoh suporter klub Inggris yang tetap bisa jaga situasi, walaupun  ketika klub kesayangan telan kekalahan. 

"Saya menyarankan para pendukung untuk memahami bahwa ini adalah sepak bola, ini adalah permainan. Pada akhir menang atau kalah, para pemain dan staf pendukung harus saling menghormati dan menerima itu," ujarnya. 

"Contoh yang baik adalah di Liga Premier Inggris, ada banyak persaingan tetapi selalu ada rasa hormat," tuntas Karim Rossi. 

Ini merupakan musim pertama Karim Rossi di Liga Indonesia. Penampilannya pun cukup baik bersama Dewa Umited, dimana striker 28 tahun itu telah cetak lima gol dari 10 pertandingan dan jadi topskor klub. 

Karim Rossi merupakan pemain kelahiran Zurich, Swiss, 1 Mei 1994. memiliki jam terbang cukup tinggi di kancah sepak bola Eropa. Dia bahkan pernah mencicipi bagaimana ketatnya kompetisi Liga Inggris.

Pada tahun 2011, ia menandatangani kontrak profesional bersama Stoke City sebelum hijrah ke klub Inggris lainnya, Hull City pada tahun 2014. Tapi, Rossi hanya bermain di tim U-18, U-21 dan U-23.

Selain Inggris, Karim Rossi juga sempat merasakan ketatnya kompetisi Liga Italia pada musim kompetisi 2015/2016 bersama Spezia yang ketika itu bermain di Serie B.

Pada tahun 2017, Karim Rossi sempat bermain di klub Belanda, SC Cambuur.

Terakhir, Rossi bermain untuk klub Luxembourg, RFCU Luxembourg. Bersama klubnya tersebut, Rossi sukses mencetak 13 gol dan membawa RFCU Luxembourg menjuarai Piala Liga.