Liga Italia

Kocak! Rafael Leao Rupanya Buta Soal Milan Ketika Pertama Kali Direkrut

Selasa, 18 Oktober 2022 20:15 WIB
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas | Editor: Indra Citra Sena
© Reuters/Daniele Mascolo
Penyerang klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, Rafael Leao, rupanya sempat buta soal kota Milan saat ia pertama kali dirinya bergabung pada musim lalu. Copyright: © Reuters/Daniele Mascolo
Penyerang klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, Rafael Leao, rupanya sempat buta soal kota Milan saat ia pertama kali dirinya bergabung pada musim lalu.

INDOSPORT.COM – Penyerang klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, Rafael Leao, rupanya sempat buta soal Kota Milano saat ia pertama kali dirinya bergabung pada musim lalu.

Seperti yang diketahui, Rafael Leao sendiri berada di urutan ke-14 nominasi peraih Ballon d’Or 2022 yang belakangan dimenangi Karim Benzema.

Meski gagal meraih gelar Ballon d’Or, nama Rafael Leao sendiri masuk ke dalam Team of the Season pada penghargaan PFA Italia.

AC Milan sendiri berhasil mendominasi penghargaan tersebut setelah berhasil menyabet Scudetto musim lalu dengan gelar 'Team of the Year' dan 'Coach of the Year' yang diberikan kepada Stefano Pioli.

Rafael Leao sendiri mengaku jika dirinya sangat bersyukur atas torehan tersebut yang dirinya raih ketika membela AC Milan.

Dalam kesempatan itu, Rafael Leao sendiri juga mengaku sempat tak mengakui nama besar AC Milan saat dirinya direkrut oleh Rossonerri pada musim lalu.

“Saya harus berterima kasih kepada orang tua saya, itu adalah mimpi saya untuk memenangi trofi di depan mereka, saya sangat senang,” kata penyerang AC Milan, Rafael Leao, dikutip dari Football Italia.

“Ketika saya datang ke sini, pada dasarnya adalah saya masih anak-anak, mungkin saya tidak mengerti seberapa besar Milano,” lanjutnya.

"Saya tidak tahu bagaimana harus bersikap seperti orang dewasa, tetapi Pioli sangat penting bagi saya, dia membuat saya menjadi pemain penting," cetus Leao.

Rafael Leao pun juga mengaku jika perkembangan performanya saat ini bersama AC Milan juga diraih berkat tangan dingin dari Stefano Pioli yang banyak membantunya beradaptasi.

“Saya harus berterima kasih kepada semua orang yang bekerja dengannya (Pioli) karena saya sekarang (menjadi) seorang pria. Hal terbaik adalah melihat semua fans di jalanan merayakan scudetto,” pungkasnya.