Piala Dunia 2022

9 Negara yang Tak Akan Pernah Bisa Ikut Piala Dunia Bahkan Hingga Akhir Zaman

Senin, 24 Oktober 2022 10:46 WIB
Editor: Juni Adi
© Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Trofi Piala Dunia. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS. Copyright: © Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Trofi Piala Dunia. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.
Monaco

Timnas Monaco punya asosiasi sendiri, yang dikendalikan oleh Federasi Sepak Bola Monegasque.

Monaco bukan anggota FIFA atau UEFA, yang membuat mereka tidak dapat bersaing di Piala Dunia atau Euro.

Itulah yang membuat klub AS Monaco bermain di kompetisi tertinggi sepak bola Prancis. Di sana AS Monaco merupakan salah satu klub yang cukup disegani dalam beberapa tahun terakhir.

Kep. Marshall

Kep. Marshall adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik bagian barat. Penjelajah asal Spanyol, Aonso de Salazar merupakan orang Eropa pertama yang menemukan Kep. Marshall.

Tidak seperti negara-negara kepulauan lain, persepakbolaan Kep. Marshall begitu asing di telinga masyarakat.

Nauru

Nauru juga dikenal sebagai Pulau Pleasant adalah sebuah negara kepulauan di Micronesia, Pasifik Tengah. Negara ini juga tidak terdaftar di FIFA.

Negara tersebut nyatanya lebih mempopulerkan olahraga rugby dibandingkan dengan sepak bola. Karena timnas rugby mereka cukup aktif.

Vatikan

Vatikan adalah salah satu dari hanya delapan negara merdeka yang diakui sepenuhnya di mana tim nasionalnya bukan anggota FIFA.

Vatikan hanya pernah bermain di satu pertandingan internasional, yakni melawan Monaco pada tanggal 23 November 2002 silam di Italia. Sekedar informasi, laga itu berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0.

Palau

Palau juga merupakan negara kepulauan di Samudra Pasifik dekat dengan wilayah provinsi Papua Barat. Sama seperti sebagian besar negara kepulauan, mereka juga tidak diakui oleh FIFA.

Namun mereka menggelar kompetisi sendiri dengan turnamen bertajuk Micronesian Games pada 1998 silam, di mana mereka berada di urutan ketiga. Dalam turnamen, pertandingan berdurasi 80 menit dan dimainkan di lapangan yang di bawah ukuran regulasi.

Tuvalu

Tuvalu adalah anggota OFC, tetapi bukan dari FIFA . Pada bulan September 2008, Perdana Menteri Tuvalu, Presiden Asosiasi Sepak Bola Tuvalu, Tapugao Falefou , mengunjungi markas besar FIFA untuk memperoleh keanggotaan penuh dalam organisasi.

Pada bulan Desember 2013, Sekretariat Jenderal OFC, Tai Nicholas menyebut Tuvalu memiliki kekurangan regulasi sebagai faktor utama yang mencegah negara tersebut diterima ke FIFA.