Liga Italia

Dinasti Penyerang Hebat Jebolan Palermo yang Mentereng di Liga Italia

Sabtu, 29 Oktober 2022 18:23 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Franco Romano/NurPhoto via Getty Images
Inter Milan terus mengincar opsi pemain yang bisa didatangkan di musim panas nanti, termasuk nama striker Torino, Andrea Belotti. Copyright: © Franco Romano/NurPhoto via Getty Images
Inter Milan terus mengincar opsi pemain yang bisa didatangkan di musim panas nanti, termasuk nama striker Torino, Andrea Belotti.
1. Andrea Belotti

Kebersamaan yang terjalin antara Andrea Belotti dan Palermo terjadi kurang lebih selama dua tahun, sejak 2013 sampai 2015.

Pertama kali datang dengan status pemain pinjaman dari klub UC AlbinoLeffe, Belotti langsung tampil cukup mengesankan mengisi lini depan Palermo.

Musim perdananya membela Palermo, Belotti mampu mencatatkan torehan 10 gol dari 24 penampilan di pentas Serie B.

Peran Belotti berjasa besar atas keberhasilan Palermo meraih gelar juara Serie B musim 2013/14, sekaligus mendapatkan tiket promosi.

Memasuki musim panas 2014, status Belotti dipermanenkan oleh manajemen Palermo yang mengeluarkan uang pembelian sebesar 5,5 juta euro.

Semusim setelah resmi menjadi pemain milik Palermo, Belotti yang baru berusia 21 tahun, dibajak oleh sesama tim Liga Italia, Torino.

Karier Belotti kemudian perlahan mengalami peningkatan bersama Torino, hingga mencuat sebagai salah satu penyerang terbaik Serie A maupun Timnas Italia.

Belotti sendiri kini sudah tak membela Torino lagi, lantaran pada musim panas 2022 kemarin kontraknya habis dan pindah ke AS Roma.

2. Edinson Cavani

© INDOSPORT
Edinson Cavani saat masih di Napoli. Copyright: INDOSPORTEdinson Cavani saat masih di Napoli.

Momen pertama kali Edinson Cavani merantau ke sepak bola Eropa, dilakukannya ketika ia pindah dari klub asal negaranya, Uruguay, menuju Palermo, pada musim dingin 2007.

Kala itu Cavani datang ke skuat Palermo dengan kondisi usia masih sangat muda, belum benar-benar genap berumur 20 tahun.

Dua musim awal memperkuat Palermo, permainan Cavani tak terlalu menonjol, sumbangsih golnya cuma berjumlah tujuh saja.

Namun, cerita berbeda tersaji ketika memasuki musim 2008/09, yang mana Cavani mampu unjuk gigi memperlihatkan kebolehannya mencetak gol.

Sepanjang musim 2008/09, peran Cavani untuk sektor lini depan Palermo mampu menghasilkan total 15 gol dalam berbagai ajang.

Musim berikutnya, kualitas ketajaman Cavani masih sama baiknya, menorehkan 15 gol pula, yang membuat namanya jadi incaran banyak tim-tim besar Eropa.

Bursa transfer musim panas 2010, Palermo menyetujui melepas Cavani ke Napoli dengan status pinjaman terlebih dahulu.

Semusim menjalani masa peminjaman, penampilan Cavani memuaskan manajemen Napoli, sehingga ia langsung dipermanenkan pada musim panas 2011.

Karier sepak bola Cavani selanjutnya memperlihatkan cerita indah, mencuat sebagai penyerang tajam Liga Italia, bahkan meraih gelar top skor musim 2012/13.

Cavani membela Napoli sampai musim panas 2013, mencatatkan total 104 gol dari 138 penampilan berbagai ajang.

Sang bomber Uruguay meninggalkan Napoli untuk gabung ke klub raksasa Liga Prancis yang memboyongnya seharga 64,5 juta euro, yakni Paris Saint-Germain.

Momen-momen kariernya berseragam PSG, makin menjelaskan status Cavani yang disegani sebagai bomber ulung sepak bola Eropa.

Pasca PSG, Cavani sempat membela raksasa Liga Inggris, Manchester United sedari 2020 sampai 2022, dan kini bermain untuk klub Liga Spanyol, Valencia.

Pada musim 2022/23, Cavani yang sudah berusia 35 tahun tampil cukup menjanjikan mengisi lini depan Valencia, lewat catatan empat gol dari enam penampilan.