Piala Dunia 2022

Dikiritik Karena Ogah Nonton Piala Dunia 2022, Pangeran William Dibela Aktivis HAM

Minggu, 30 Oktober 2022 04:39 WIB
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas | Editor:
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Pangeran William tuai kritikan dari berbagai pihak setelah diisukan tidak ingin menghadiri Piala Dunia 2022. Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Pangeran William tuai kritikan dari berbagai pihak setelah diisukan tidak ingin menghadiri Piala Dunia 2022.
Pangeran William Dibela Aktivis HAM

Keputusan Pangeran William untuk tidak menghadiri Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar tentu menuai kecaman dari berbagai banyak pihak.

Sejatinya, Pangeran William sendiri telah dijadwalkan untuk menghadiri pertandingan Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung dalam hitungan beberapa minggu lagi. 

Namun, Pangeran Wales tersebut justru membatalkan semua jadwalnya itu karena memiliki agenda yang super sibuk.

Bukan hanya itu, anak dari Raja Charles tersebut juga dirumorkan baru akan terbang ke Qatar jika Timnas Inggris tampil di partai final Piala Dunia 2022.

Rumor lain juga menyebutkan jika Pangeran William tetap bersikeras tidak akan pergi Qatar meski Timnas Inggris menembus partai final.

Diketahui bahwa apa yang dilakukan oleh Pangeran William itu sejatinya menjadi bentuk protes atas masalah HAM yang terjadi di Qatar.

Namun, banyak lembaga HAM yang justru menganggap bahwa apa yang telah dilakukan oleh Pangeran William ini tidak masuk akal. 

Aktivis HAM ternama Inggris, Peter Tatchell, mengungkapkan jika keinginan Pangeran William untuk tidak terbang ke Qatar menyaksikan Piala Dunia 2022 adalah keputusan yang tepat.

“Alasan yang ditunjukkan bahwa keputusan Pangeran William adalah karena adanya bentrokan pada (jadwal) buku harian yang tidak masuk akal, mengingat tanggal Piala Dunia telah diketahui selama lebih dari setahun,” kata aktivis HAM, Peter Tatchell.

“Ini adalah masalah hak asasi manusia, bukan masalah politik, jadi (keputusan) Pangeran sepenuhnya dibenarkan secara moral dan konstitusional untuk berbicara,” pungkasnya.

(Sumber: The News)