Liga Indonesia

Pasrah, Ketum PSSI Beri Bocoran Terkait Izin Kick-off Lanjutan Liga 1

Rabu, 9 November 2022 08:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Foto: Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Foto: Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan bahwa kick-off lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 tinggal menunggu izin dari pemerintah dan kepolisian. Dia berharap kompetisi bisa berlanjut akhir bulan ini.

Seperti diketahui, Liga 1 2022-2023 tengah dihentikan sementara imbas Tragedi Kanjuruhan. Masih belum ada keputusan final terkait tanggal kick-off lanjutan kompetisi.

Setelah ada diskusi antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan 18 klub peserta dihasilkan sejumlah opsi, yakni pada tanggal 18 dan 25 November, serta 2 Desember.

Ketum PSSI menjelaskan, federasi hanya bisa menunggu izin melanjutkan kompetisi. Mereka juga akan mengikuti rekomendasi pemerintah terkait peluang menggelar sistem bubble atau tetap kandang-tandang tanpa ada penonton.

"Kami merencanakan, tapi izin diberikan dari otoritas yang berwenang, Pak Kapolri atas koordinasi dengan Menpora," cetus Mochamad Iriawan, Selasa (8/11/22). 

"Saya mohon segera, jadi kami sudah maksimalkan, tentu kembali dari pemerintah untuk memberikan izin kepada kami, polanya nanti terserah pemerintah," ujarnya.

Ketum PSSI mengatakan banyak orang yang mencari nafkah di sepak bola. Apabila situasi terus menggantung, akan menimbulkan kerugian materi. 

Dikatakan Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, para pemain telah mengadu bahwa mereka mengalami kesulitan finansial. Karena itu, PSSI berharap izin segera diterbitkan karena sudah hampir dua bulan kompetisi vakum.

"Sudah owner meeting, teman-teman sepakat mau jalan. Kasihan kalau berhenti. Banyak orang yang menggantungkan hidupnya di sepak bola. Kemarin teman-teman dari APPI datang ke kami. Mereka sudah kesulitan meski tetap digaji," tutur Mochamad Iriawan.

"Belum lagi karyawan, kit man, UMKM. Mereka betul-betul kesusahan. Apabila nanti liga bergulir lagi, polanya saya mengikuti pemerintah saja," sambungnya.