Liga Indonesia

Sebut Iwan Bule Jadi Korban Tabrak Aturan, Dali Taher Endus Kejanggalan

Selasa, 15 November 2022 10:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Eks anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Eks anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir

INDOSPORT.COM - Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir merasa prihatin dengan berbagai manuver yang dilakukan dalam upaya menggoyang posisi Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Terlihat ada upaya politisasi Tragedi Kanjuruhan untuk mendorong Kongres Luar Biasa (KLB). Padahal, Iriawan sudah menunjukkan keberhasilan dalam menjalankan tugas memimpin organisasi dengan mengukir prestasi.

"Sebenarnya tidak ada alasan untuk menggiring PSSI untuk menggelar KLB. Ukuran keberhasilan dalam olahraga adalah prestasi dan telah dihasilkan PSSI di bawah kepemimpinan Iwan Bule," kata Dali Tahir.

"Makanya, saya prihatin dengan adanya manuver-manuver dari pihak di luar sepakbola untuk menggiring terjadinya KLB yang sebenarnya tak sesuai statuta FIFA. Kalau sampai terjadi, boleh dibilang Iwan Bule jelas jadi korban tabrak aturan," tambahnya.

"Saya sih tidak alergi dengan Kongres Luar Biasa atau penggantian posisi Iwan Bule sebagai Ketum PSSI. Ada yang berambisi menggantikan, tapi tunggulah saat kepengurusan berakhir atau dilakukan dengan mengikuti statuta," beber dia.

Apa yang diutarakan Dali Tahir bukannya tanpa alasan mengingat prestasi sepak bola Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan.

Di bawah kepemimpinan Iwan Bule, timnas U-16 menjuarai Piala AFF 2022, timnas U-20 dan senior mampu lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Bahkan, timnas putri melaju ke perempat final Piala Asia 2022 sebelum dikalahkan Jepang.

"Sebuah fakta yang tidak terbantahkan dan harus diakui. Belum pernah dicapai kepengurusan PSSI sebelumnya karena tolok ukur keberhasilan memimpin induk organisasi olahraga itu adalah prestasi," cetusnya.

"Soal tragedi Kanjuruhan itu kan musibah dan penyebab kematian suporter Arema FC jelas disebutkan gas air mata. Memangnya PSSI punya gas air mata?" tanya Dali Tahir.

"Saya tidak menolak adanya transformasi sepak bola yang direkomendasikan TGIPF pimpinan Menkopolhukam, Mahfud MD, dalam upaya perbaikan pengelolaan kompetisi sepak bola Tanah Air," jelasnya.

"Apalagi, Indonesia telah ditunjuk FIFA menggelar Piala Dunia U 20 tahun 2023. Ayolah kita sama-sama bergandengan tangan demi nama baik bangsa dan negara," imbuh Dali Tahir.