Liga Indonesia

Sebut Iwan Bule Jadi Korban Tabrak Aturan, Dali Taher Endus Kejanggalan

Selasa, 15 November 2022 10:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Getty Images
FIFA. Copyright: © Getty Images
FIFA.
Kejanggalan

Dali yang sukses menjadi Exco AFC setelah melahirkan statuta PSSI ini menjelaskan secara rinci adanya kejanggalan sejak Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya kehadiran Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menghadap Presiden Joko Widodo tanpa didampingi PSSI. 

Padahal, PSSI merupakan perpanjangan tangan dari FIFA yang bebas dari urusan politik, apalagi berbicara menyangkut pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang menjadi ranah federasi.

"Saya paham benar dengan statuta FIFA yang tidak diperkenankan terlibat dalam politik demi kepentingan individu. Contohnya, saat Presiden FIFA Sepp Blatter memberikan bantuan dana kepada korban tragedi Tsunami di Aceh 2004," kisahnya.

"Saya mendengar Sepp Blatter dengan hati-hati menolak tawaran Gubernur Aceh untuk mendampinginya selama di sana. Takut apa yang dilakukannya dianggap untuk kepentingan pribadi," jelas Dali Tahir. 

Lebih jauh, Dali Tahir juga mengungkapkan adanya kejanggalan dalam surat dari FIFA yang dikirimkan kepada PSSI pada Kamis (10/11/2022).

Surat yang ditandatangani Chief Member Association Officer, Kenny Jean Marie itu menyatakan, FIFA meminta Kongres Biasa untuk pemilihan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan dilakukan pada 14 Januari 2023.

Selain itu, PSSI juga diminta menetapkan 16 Februari 2023 Kongres Luar Biasa untuk Pemilihan Eksekutif Komite (Ketua, Waketum, anggota Komite Eksekutif).

"PSSI mengirimkan surat permintaan KLB itu langsung ke Sekjen FIFA yang bermarkas di Zurich, eh kok malah Chief Member Association yang bermarkas di Paris yang bukan wewenangnya membalas surat PSSI tersebut," ungkapnya

"Seharusnya Sekjen PSSI menanyakan kejelasan surat dari Chief Member Association itu dengan mengirimkan surat resmi ke Sekjen FIFA. Kejanggalan ini harus dicermati. Jangan langsung dijadikan bahan untuk memaksa KLB dengan melanggar statuta FIFA," tandas Dali Tahir.

"Perlu diketahui dari Kongres Biasa itu persiapan tiga bulan untuk menggelar KLB untuk pemilihan Ketum, Waketum dan juga anggota Komite Eksekutif. Tidak seperti yang disebut dalam surat dari Chief Member Association itu," pungkasnya.