Piala Dunia 2022

Enggan Sial Seperti Jerman, Southgate Larang Inggris Ikut-ikutan Bela LGBT di Piala Dunia 2022

Sabtu, 26 November 2022 01:00 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Paul Childs
INDOSPORT.COM - Meskipun jadi salah satu negara di Piala Dunia 2022 yang mendukung LGBT namun Inggris enggan memaksakan agenda mereka.

The Three Lions akan coba untuk menahan diri karena jika salah maka fokus utama mereka yakni menjadi juara bisa buyar.

Hal itu seperti apa yang dikatakan oleh pelatih mereka sendiri, Gareth Southgate jelang laga Inggris vs Amerika Serikat pada Sabtu (26/11/22).

Inggris didesak oleh pendukungnya agar tetap menunjukkan rasa simpati pada kamum LGBT saat bertanding salah satunya dengan mengenakan ban lengan OneLove.

Padahal oleh FIFA dan pemerintah Qatar selaku penyelenggara Piala Dunia 2022 semua atribut bermotif pelangi dilarang untuk digunakan oleh pemain dan juga suporter.

Wasit bahkan boleh memberikan kartu kuning jika ada pemain yang bersikeras melawan peraturan.

Jerman pada Rabu (23/11/22) membuat gempar publik dengan keputusan mereka untuk melakukan gestur mulut terbungkam sebagai simbolisme kebebasan berekspresi yang dibatasi oleh Qatar namun justru sikap ini menjadi bumerang.

Mereka digebuk oleh Jepang 1-2 dan akhirnya diklaim terlalu sibuk mengurus politik ketimbang fokus dalam bermain sepakbola.

Southgate sepertinya tidak mau Inggris mengalami nasib serupa. Sikap mereka pada LGBT tidak akan berubah hanya saja tidak akan memaksakan diri untuk menunjukkan pandangan.
Mantan nakhoda Middlesbrough itu kecewa karena ban lengan OneLove tidak bisa dikenakan. Ia siap menerima kritik dari fans yang mungkin menganggap dirinya beserta pemain kurang menunjukkan usaha dalam mempromosikan kesetaraan hak. (Foto: REUTERS/Paul Childs) Copyright: © REUTERS/Paul Childs
INDOSPORT.COM - Meskipun jadi salah satu negara di Piala Dunia 2022 yang mendukung LGBT namun Inggris enggan memaksakan agenda mereka. The Three Lions akan coba untuk menahan diri karena jika salah maka fokus utama mereka yakni menjadi juara bisa buyar. Hal itu seperti apa yang dikatakan oleh pelatih mereka sendiri, Gareth Southgate jelang laga Inggris vs Amerika Serikat pada Sabtu (26/11/22). Inggris didesak oleh pendukungnya agar tetap menunjukkan rasa simpati pada kamum LGBT saat bertanding salah satunya dengan mengenakan ban lengan OneLove. Padahal oleh FIFA dan pemerintah Qatar selaku penyelenggara Piala Dunia 2022 semua atribut bermotif pelangi dilarang untuk digunakan oleh pemain dan juga suporter. Wasit bahkan boleh memberikan kartu kuning jika ada pemain yang bersikeras melawan peraturan. Jerman pada Rabu (23/11/22) membuat gempar publik dengan keputusan mereka untuk melakukan gestur mulut terbungkam sebagai simbolisme kebebasan berekspresi yang dibatasi oleh Qatar namun justru sikap ini menjadi bumerang. Mereka digebuk oleh Jepang 1-2 dan akhirnya diklaim terlalu sibuk mengurus politik ketimbang fokus dalam bermain sepakbola. Southgate sepertinya tidak mau Inggris mengalami nasib serupa. Sikap mereka pada LGBT tidak akan berubah hanya saja tidak akan memaksakan diri untuk menunjukkan pandangan. Mantan nakhoda Middlesbrough itu kecewa karena ban lengan OneLove tidak bisa dikenakan. Ia siap menerima kritik dari fans yang mungkin menganggap dirinya beserta pemain kurang menunjukkan usaha dalam mempromosikan kesetaraan hak. (Foto: REUTERS/Paul Childs)

INDOSPORT.COM - Meskipun jadi salah satu negara di Piala Dunia 2022 yang mendukung LGBT namun Inggris enggan memaksakan agenda mereka.

The Three Lions akan coba untuk menahan diri karena jika salah maka fokus utama mereka yakni menjadi juara bisa buyar.

Hal itu seperti apa yang dikatakan oleh pelatih mereka sendiri, Gareth Southgate jelang laga Inggris vs Amerika Serikat pada Sabtu (26/11/22).

Inggris didesak oleh pendukungnya agar tetap menunjukkan rasa simpati pada kamum LGBT saat bertanding salah satunya dengan mengenakan ban lengan OneLove.

Padahal oleh FIFA dan pemerintah Qatar selaku penyelenggara Piala Dunia 2022 semua atribut bermotif pelangi dilarang untuk digunakan oleh pemain dan juga suporter.

Wasit bahkan boleh memberikan kartu kuning jika ada pemain yang bersikeras melawan peraturan.

Jerman pada Rabu (23/11/22) membuat gempar publik dengan keputusan mereka untuk melakukan gestur mulut terbungkam sebagai simbolisme kebebasan berekspresi yang dibatasi oleh Qatar namun justru sikap ini menjadi bumerang.

Mereka digebuk oleh Jepang 1-2 dan akhirnya diklaim terlalu sibuk mengurus politik ketimbang fokus dalam bermain sepakbola.

Southgate sepertinya tidak mau Inggris mengalami nasib serupa. Sikap mereka pada LGBT tidak akan berubah hanya saja tidak akan memaksakan diri untuk menunjukkan pandangan.

Mantan nakhoda Middlesbrough itu kecewa karena ban lengan OneLove tidak bisa dikenakan. Ia siap menerima kritik dari fans yang mungkin menganggap dirinya beserta pemain kurang menunjukkan usaha dalam mempromosikan kesetaraan hak.