Piala Dunia 2022

Deretan Air Mata Paling Pilu di Piala Dunia 2022, Sakitnya Sampai ke Relung Hati

Senin, 12 Desember 2022 17:42 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS-Kai Pfaffenbach
Cristiano Ronaldo sedih saat Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS-Kai Pfaffenbach. Copyright: © REUTERS-Kai Pfaffenbach
Cristiano Ronaldo sedih saat Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS-Kai Pfaffenbach.
Selain Harry Kane, Air Mata Paling Pilu di Piala Dunia 2022

Menyusul Harry Kane yang menangis pilu di laga timnas Inggris vs Prancis, ada pula bintang Portugal, Cristiano Ronaldo.

Cristiano Ronaldo menangis setelah Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2022 karena dikalahkan Maroko dengan skor 0-1 pada Sabtu (10/08/22), di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.

Melalui beragam video yang tersebar di jejaring sosial, Cristiano Rolando mennagis usai bertanding, di mana ini bisa jadi kesempatan terakhir sang pemain berlaga di Piala Dunia.

Hal itu mengingat usianya saat ini sudah 37 tahun, dan pada Piala Dunia 2026 nanti, umur sang bintang sudah memasuki kepala empat.

Kemudian ada Neymar yang tak kuasa menahan tangis kala Timnas Brasil kalah 2-4 dari Kroasia dan membuat negaranya gagal lolos ke fase semifinal Piala Dunia 2022, Jumat (09/12/22),

Terakhir adalah Luis Suarez, bintang Timnas Uruguay yang menangis tersedu kala timnas yang dibelanya gagal lolos dari fase penyisihan Grup H Piala Dunia 2022, Jumat (02/12/22).

Luis Suarez dan kawan-kawan meski menang 2-0 atas Ghana pada matchday ketiga, lantaran kalah selisih gol dengan Korea Selatan yang akhirnya melaju ke 16 besar bersama Portugal.

Mari intip empat potret tangisan paling pilu di Piala Dunia 2022, dari Cristiano Ronaldo, Neymar, Luis Suarez, termasuk Harry Kane yang pecah laga Inggris vs Prancis.

1. Harry Kane

2. Cristiano Ronaldo

3. Neymar

4. Luis Suarez

Meskipun pria tak biasa menunjukkan perasaan seperti menangis, tetapi ajang besar seperti Piala Dunia 2022 Qatar memberikan panggung bagi mereka untuk mengekspresikan semuanya.

Bukan sekadar kalah bahkan menang, sebab olahraga seperti sepak bola dimainkan dengan melibatkan faktor psikologis, fisiologis, dan sosial kompleks. Begini penjelasan ilmiahnya!