Liga Indonesia

Pelatih PSS Sleman Kagumi Cara Kerja Thomas Doll di Persija Jakarta

Jumat, 23 Desember 2022 09:06 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. (Foto: Zainal Hasan/INDOSPORT) Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. (Foto: Zainal Hasan/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, memuji cara kerja Thomas Doll di Persija Jakarta. Seto melihat dan banyak mendengar hal positif dalam perjalanan perdana di Liga 1 2022/2023.

Thomas Doll datang ke Indonesia dengan nama besar, baik saat menjadi pemain maupun pelatih. Keputusan menerima tawaran Persija merupakan sebuah hal mengejutkan dan menjadi perbincangan di Jerman.

Meski datang sebagai mantan pemain Timnas Jerman dan mantan pelatih Borussia Dortmund, Thomas Doll ternyata bisa cepat beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.

Sejauh ini, Thomas Doll sukses membawa Persija masuk jajaran tim papan atas di Liga 1. Lebih menarik lagi, Thomas Doll juga kerap memberi kepercayaan pada pemain muda untuk tampil.

Atas perjalanan Thomas Doll bersama Persija, Seto pun memberikan pujian. Ia cukup mendapat informasi tentang bagaimana Doll bekerja di Persija.

"Ada sesuatu yang menarik. Dari informasi yang saya dapat, beliau mengatur dari hal-hal sederhana, dari hal-hal kecil yang mungkin banyak kita lupakan. Saya belajar untuk melakukan itu juga," kata Seto, Kamis (22/12/22).

Seto cukup terkesan dengan apa yang dilakukan Thomas Doll di Persija. Seto melihat keseriusan Thomas Doll dalam memberi menit bermain untuk para pemain muda.

Terbukti beberapa pemain mendapat panggilan membela negara, seperti Muhammad Ferrari, Frengky Missa, Doni Tri Pamungkas hingga Alfriyanto Nico.

Ferrari dkk. merupakan pilar penting andalan Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Dunia U-20. Saat tak dipanggil Timnas, mereka rutin diturunkan di Liga 1, baik masuk starting eleven maupun jadi super substitute.

"Thomas Doll juga punya taktik yang sangat baik, berbekal pengalamannya, dengan formasi-formasinya, artinya lebih melihat proses bahwa saat ini mungkin beliau menjadikan pondasi untuk dua atau tiga tahun kedepan," jelas Seto.