In-depth

Bedah Kualitas Benoit Badiashile, Alternatif Chelsea untuk Akali Mahar Besar Gvardiol

Minggu, 25 Desember 2022 09:40 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Jean Catuffe/Getty Images
Bek AS Monaco, Benoit Badiashile (kanan). Copyright: © Jean Catuffe/Getty Images
Bek AS Monaco, Benoit Badiashile (kanan).
Mantan Incaran Man United

Benoit Badiashile dulunya merupakan wonderkid mantan incaran Manchester United di era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer.

Bek kelahiran Prancis 26 Maret 2001 ini sempat digoda oleh rival Chelsea tersebut pada musim panas 2020, atau saat dirinya baru berusia 19 tahun.

Kala itu, Badiashile menolak bergabung Man United karena lebih memilih mengembangkan kariernya yang baru seumur jagung di AS Monaco.

“Itu (menolak Man United) adalah pilihan yang tepat. Saya tidak memiliki musim yang bagus sejak berada di AS Monaco,” buka Badiashile kepada RMC Sport.

“Tidak (menyesal). Saya sama sekali tidak menyesal (menolak Man United),” pungkas Badiashile saat ditanya apakah menyesali keputusannya tersebut.

Sejak menolak Man United, Badiashile pun menjadi andalan di lini pertahanan AS Monaco di era Leonardo Jardim, Roberto Moreno, Niko Kovac, hingga kini Phillipe Clement.

Di usianya yang baru 21 tahun, bek yang punya darah Republik Demokratik Kongo ini telah mencatatkan 135 penampilan bagi AS Monaco.

Sebagai bek tengah, Badiashile dikenal dengan kemampuannya di duel udara mengingat tingginya yang mencapai 194 cm.

Selain andal di duel udara, Whoscored juga menyatakan bahwa Badiashile yang dominan kidal juga andal dalam melepaskan operan, sehingga ia cocok menempati posisi bek tengah kiri.

Dengan label tersebut, bagaimana kualitas lanjutan seorang Benoit Badiashile? Apakah benar ia bisa mengisi slot bek kiri tengah Chelsea yang rapuh sepeninggal Antonio Rudiger?