Liga Indonesia

Raih Nilai Tinggi Saat Ditinjau, Markas Bali United Dapat Masukan dari Tim Mabes Polri

Jumat, 30 Desember 2022 18:56 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Bali United
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, mendapat masukan dari Mabes Polri. Copyright: © Bali United
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, mendapat masukan dari Mabes Polri.

INDOSPORT.COM - Bali United menjadi salah satu klub dengan nilai tertinggi pada kegiatan risk assessment yang dilakukan tim Mabes Polri. Namun, masih ada tiga hal mendasar yang perlu dilengkapi Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, sebelum menghelat Liga 1 Indonesia 2022/2023.

Tim risk assessment Mabes Polri mendatangi markas Bali United selama dua hari, pada Selasa (27/12/22) hingga Rabu (28/12/22) ini.

Tim ini dipimpin Kombes Pol Yacobus Sukirno, yang datang bersama Kombes Pol Harri Sindu Nugroho, Kompol Agus Indrianto, Mangasa Ritonga, dan Deka Satya Ardaputra.

Dalam dua hari pengecekan yang berakhir Rabu malam, Bali United tergolong dapat nilai tinggi. Mereka mengantongi nilai 80,06 ketika pengecekan dilakukan tim risk assessment Mabes Polri.

Penilaian itu didasari pada aspek risiko terhadap manajemen pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga, yang terdiri atas kelaikan stadion, kelengkapan stadion, kesehatan, data kegiatan kompetisi dan suporter.

Sementara jika melihat Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2022, sistem penilaian risiko pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga meliputi aspek infrastruktur, kesehatan, risiko kompetisi, keamanan pada sistem manajemen pengamanan, keselamatan, dan informasi.

Nilai yang didapat markas Bali United bahkan lebih baik dari markas Persis Solo, Stadion Manahan. Kala itu, tim risk assessment Mabes Polri hanya memberi nilai 73.

Namun begitu, Bali United masih harus kerja keras untuk naik ke kategori "sangat baik". Mabes Polri memberikan masukan terkait tiga hal yang menambah poin penilaian. Mulai dari energi, kelengkapan, dan informasi Standar Operating Procedure (SOP).

"Contoh krusial adalah masalah energi. Kita tidak bisa membayangkan ketika pertandingan berlangsung, lalu terjadi accident lampu padam, maka dari itu, pihak pemerintah daerah dan PLN harus solid untuk mewujudkan stadion ini menjadi sumber energi yang utama," kata Kombes Pol Yacobus Sukirno.

"Sekarang yang didukung baru gedung saja, tetapi untuk lampu lapangan saya melihat masih energi tersendiri menggunakan genset. Hal tersebut tidak boleh, harusnya genset sebagai cadangan apabila energi utamanya blackout atau terjadi hambatan," lanjutnya.

Yacobus turut meminta agar informasi tentang penjualan tiket diperlengkap. Begitu pula dengan jadwal pertandingan, lokasi duduk di tribun, area parkir, dan pintu masuk.

Yacobus punya harapan besar pada Stadion Kapten I Wayan Dipta. Ketika penyelenggaraan kompetisi olahraga berjalan bagus, daya tarik wisata olahraga juga akan meningkat.

"Saya berharap untuk pelaksanaan event yang akan datang bisa berjalan lancar. Kelancaran itu akan membuat Gianyar Bali menjadi destinasi wisata yang lebih bersinar. Itu harapan semua orang," tutur Yacobus.