Bola Internasional

Shin Tae-yong dan Park Hang-seo Saling Sikut di Semifinal Piala AFF 2022, Media Korea: Takdir yang Ironis

Jumat, 6 Januari 2023 09:24 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ragam aksi dan ekspresi pelatih Vietnam Park Hang-seo pada official training jelang babak semifinal Piala AFF 2022 melawan Timnas Indonesia di stadion GBK, Kamis (05/01/23). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ragam aksi dan ekspresi pelatih Vietnam Park Hang-seo pada official training jelang babak semifinal Piala AFF 2022 melawan Timnas Indonesia di stadion GBK, Kamis (05/01/23).

INDOSPORT.COM – Media Korea Selatan, OSEN, menyebut pertarungan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan pelatih Vietnam, Park Hang-seo sebagai sesuatu yang ironis.

Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia akan bertemua Vietnam pada laga seminfinal Piala AFF 2022. Skuad Garuda bertemu Vietnam usai mereka finish sebagai runner-up Grup A.

Sedangkan Vietnam memastikan lolos ke babak semifinal Piala AFF 2022 dan bertemu Timnas Indonesia usai mereka menjadi jawara Grup B.

Dalam empat pertemuan terakhir, Vietnam selalu berada di atas Timnas Indonesia dengan 2 kemenangan dan 2 hasil imbang.

Artinya, Vietnam belum terkalahkan melawan timnas Indonesia. Timnas Indonesia akan terlebih dahulu menjadi tuan rumah di leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022, Jumat (06/01/22) malam WIB.

Kemudian, pada Senin (09/01/22) Vietnam akan bergantian menjadi tuan rumah di leg kedua babak semifinal Piala AFF 2022.

Pada babak semfinal Piala AFF 2022, ada momen unik di mana tiga pelatih asal Korea Selatan akan saling sikut demi menggapai puncak turnamen dua tahunan itu.

Pertama adalah Shin Tae-yong yang menangani Timnas Indonesia, kemudian Park Hang-seo (Vietnam), dan Kim Pan-gon (Malaysia).

Namun, sorotan justru akan lebih tertuju pada duel Shin Tae-yong vs Park Hang-seo yang selama ini memang kental dengan pertarungan tensi tinggi.

Bahkan, atas kondisi yang kerap ditunjukkan kedua pelatih tersebut, salah satu media Korea Selatan, OSEN, menyebutnya sebagai hal yang ironis.