Bola Internasional

4 Alasan Kenapa Shin Tae-yong Layak Dipertahankan Meski Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF

Rabu, 11 Januari 2023 22:40 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© PSSI
Timnas Indonesia lagi-lagi masih harus menunda mimpi menjuarai Piala AFF setelah pasukan asuhan Shin Tae-yong gugur di semifinal edisi 2022 tempo hari. (Foto: PSSI) Copyright: © PSSI
Timnas Indonesia lagi-lagi masih harus menunda mimpi menjuarai Piala AFF setelah pasukan asuhan Shin Tae-yong gugur di semifinal edisi 2022 tempo hari. (Foto: PSSI)

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia lagi-lagi masih harus menunda mimpi menjuarai Piala AFF setelah pasukan asuhan Shin Tae-yong gugur di semifinal edisi 2022 tempo hari.

Vietnam jadi batu pengganjal bagi Merah-Putih usai dalam dua leg The Golden Star Warriors mampu menang dengan agregat 2-0.

Terhenti di empat besar adalah sebuah penuruan bagi timnas Indonesia mengingat pada Piala AFF 2020 status runner-up bisa mereka rengkuh.

Tak ayal kritikan terutama untuk Shin Tae-yong pun kembali berdatangan. Pelatih asal Korea Selatan itu dianggap tidak punya kapasita yang pas untuk mengangkat prestasi skuat Garuda.

Sejumlah keputusan pria 52 tahun itu seringkali dipertanyakan terutama dalam hal pemilihan pemain depan.

Shin Tae-yong dianggap terlalu menganakemaskan Dendy Sulistyawan untuk mengisi pos 'nomor 9' meski sebenanya striker milik Bhayangkara FC itu statistik golnya tidak terlalu spesial di Piala AFF 2022 dengan dua lesakan di fase grup.

Di skuad timnas Indonesia padahal masih ada penyerang sentral lain seperti Ilija Spasojevic dan Ramadhan Sananta.

Saat Dendy mati kutu di dua leg melawan Vietnam, Spaso hanya diberi cameo yang durasinya hanya 15 menit dari total 180 menit yang tersedia. Sananta malah dibiarkan duduk diam di bench.

Tidak heran jika kemudian desakan bagi PSSI untuk mencopot Shin Tae-yong dari posisinya sebagai pelatih timnas Indonesia pun lagi-lagi terdengar.

Walau demikian kami masih meyakini jika eks nakhoda Korsel di Piala Dunia 2018 itu masih layak diberikan kesempatan pasca kegagalannya yang terbaru. Berikut alasannya.