In-depth

Deretan Isu Miring yang Warnai Jelang KLB PSSI Agenda Pemilihan Pengurus Baru

Jumat, 20 Januari 2023 14:41 WIB
Editor: Juni Adi
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019.
Diwarnai Isu Miring

Sebelum menggelar KLB, PSSI terlebih dahulu membuka pendaftaran untuk menjadi calon ketua umum hingga anggota Exco.

Pendaftaran dibuka dari beberapa hari lalu dibawah arahan Komite Pemilihan dan kini sudah ditutup sejak Senin (16/01/23) kemarin.

Ada banyak pelaku sepak bola yang mencalonkan diri dan dicalonkan untuk mengisi tiga posisi tersebut.

Ketua Komite Pemilihan, Amir Burhanuddin, menjelaskan, dari data mentah ada lima orang yang mencalonkan maupun dicalonkan jadi Ketua Umum, 17 orang bakal calon Wakil Ketua, dan 78 bakal calon anggota Exco.

Sementara itu untuk ketua umum PSSI periode saat ini (2019-2023), Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule, telah resmi menyatakan perpisahannya.

‘’Hari ini saya sudah berada di ujung masa bakti tepatnya bulan Februari 2023 nanti saya akan mengakhiri masa bakti sebagai Ketua Umum periode 2019 – 2023," ujarnya.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan peran serta seluruh anggota PSSI selama saya menjabat ketua umum PSSI," tambahnya.

Sayangnya disaat desakan KLB akan dilakukan, sejumlah pemberitaan miring menerpa. Apa saja itu?

Jual Beli Suara

Mantan striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, membeberkan adanya praktik jual beli suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada tahun 2017 silam.

Pengalaman itu dialami Kurniawan Dwi Yulianto karena pada saat itu turut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. Saat itu dirinya diusung oleh PS Kwarta Medan.

Kurniawan sendiri menceritakan kisah ini ketika menjalani sesi wawancara dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dalam siniar bertajuk SPEAK UP.

"Terus terang saya kaget sekali. Pada 2017 itu, saya ditelpon beberapa orang. Beberapa orang yang bahkan saya tidak kenal," ujar Kurniawan.

"Mereka mengatakan, 'Kurniawan, di belakang kamu ada siapa? Saya bisa mendapatkan sekian suara untuk kamu. Satu suara harganya sekian'. Saat itu saya bilang, 'Saya ini sudah pasti kalah. Modal saya hanya kebaikan saja'."

"Itu berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kalau soal calon lainnya, saya tidak tahu. Namun, ada orang yang menawarkan ke saya," tuturnya.