In-depth

Rapor 5 Legenda Liga Inggris yang jadi Manajer di 2022/2023: Arteta di Pucuk, Lampard Paling Bapuk

Selasa, 24 Januari 2023 23:42 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Reuters/David Klein
Steven Gerrard, eks pelatih Aston Villa. Foto: REUTERS/David Klein Copyright: © Reuters/David Klein
Steven Gerrard, eks pelatih Aston Villa. Foto: REUTERS/David Klein
4. Seteven Gerrard (Aston Villa - Dipecat)

Layaknya Frank Lampard, Steven Gerrard pun akan selamanya dikenang sebagai legenda besar Liga Inggris walau tidak pernah menjadi juara. Sosoknya juga lekat dengan kata setia kendati tidak mengakhiri karier besara klub kesayangannya, Liverpool.

Stevie G sempat diprediksi akan jadi manajer hebat usai suksesnya membawa Rangers FC kembali berjaya di Skotlandia. Mengabdi di Ibrox Stadium sejak Juni 2018 hingga November 2021, ia mampu merengkuh trofi liga.

Hal itu membuat Aston Villa berani memberinya kepercayaan sebagai pelatih kepala pada awal 2021/2022. Finis di papan tengah di musim yang sama membuat manajemen The Villans cukup siap menatap musim ini.

Sayangnya Gerrard justru membuat Villa jadi tim yang sering terpeleset di 2022/2023. Dua kemenangan ditambah tiga hasil imbang di 12 pekan pembuka rupanya cukup menjadi alasan bagi pihak klub untuk melakukan pemecatan.

Villa kemudian menjadikan Unai Emery sebagai bos baru di Villa Park. Hasilnya jauh lebih baik dengan hanya ada satu kekalahan dari tujuh laga pertama.

3. Scott Parker (Bournemouth - Dipecat)

Nama Scott Parker jadi yang paling 'low profile' dalam daftar ini namun bukan berarti kariernya di Liga Inggris tidak gemilang. Hanya saja para koleganya kelewat hebat.

Semasa aktif merumput Parker sempat menjadi penggawa timnas Inggris dengan koleksi 18 caps. Ia pun pernah memperkuat sejumlah kesebelasan top Premier League terutama yang bermarkas di London seperti Chelsea, Fulham, West Ham United, dan juga Tottenham Hotspur.

Setelah pensiun di 2017, sang midfielder flamboyan memilih menjadi pelatih dan menunjukkan bakat besar. Terutama usai promosi dua kali ke Liga Inggris dengan dua tim berbeda yakni Fulham dan Bournemouth.

Namun sial bagi Parker, ia diminta untuk mengemas loker saat 2022/2023 baru berjalan empat pekan setelah Bournemouth mengalami tiga kekalahan beruntun dengan agregat 16-0.

Perselisihan dengan petinggi The Cherries juga jadi salah satu alasan ia didepak usai menyebut skuadnya tidak cukup baik untuk bersaing di level tertinggi.