Bola Internasional

5 Duel Guru vs Murid di Sepak Bola, Salah Satunya Terjadi di Liga Indonesia

Senin, 30 Januari 2023 02:21 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Dewa United
Pelatih Dewa United, Nilmaizar dan pemain, Feby Eka jelang lawan RANS Nusantara FC. Foto: Dewa United Copyright: © Dewa United
Pelatih Dewa United, Nilmaizar dan pemain, Feby Eka jelang lawan RANS Nusantara FC. Foto: Dewa United

INDOSPORT.COM - Terdapat duel guru vs murid dalam sepak bola dunia. Salah satunya yang baru saja terjadi adalah Pep Guardiola vs Mikel Arteta dalam laga Manchester City vs Arsenal. 

Guru dan murid memang selalu punya ikatan yang spesial, karena berbeda dengan ikatan orang tua dan anak sendiri. 

Bahkan tidak jarang jika murid mampu melampaui pencapaian sang guru, yang mana itu juga sering terjadi di sepak bola dunia. Beberapa duel di sepak bola juga pernah menyuguhkan tontonan yang melibatkan guru vs murid. 

Guru di sini berbeda dengan artian harafiahnya, melainkan sosok yang mengajarkan tentang sepak bola, cara melatih, baik skema permainan, formasi, taktik dan mengatur tim. 

Seperti Pep Guardiola yang kita kenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini. Tentu, dia pernah menularkan, sengaja atau tidak, ilmunya kepada para mantan pemainnya. 

Menarik untuk dibahas, di bawah ini sudah INDOSPORT rangkum 5 duel guru vs murid yang terjadi di lapangan sepak bola. Simak selengkapnya. 

5. Pep Guardiola vs Mikel Arteta

Jalinan hubungan Pep Guardiola dan Mikel Arteta terasa begitu spesial, karena selama empat setengah musim, pelatih yang sekarang melatih Arsenal pernah jadi asisten pelatih di Manchester City. 

Tentu saja, selama itu pula, Arteta belajar banyak hal bagaimana menjadi seorang pelatih yang didengarkan para pemainnya dari Pep Guardiola. 

Pada 2019 lalu, Arteta akhirnya mengambil langkah besar yakni keluar dari Man City dan menjadi manajer Arsenal. Beberapa kali dia tercatat sudah pernah menghadapi gurunya itu.

Bersama Arsenal, Arteta sudah melawan Manchester City asuhan Guardiola sebanyak 7 kali. Namun sang murid baru mencatat sekali kemenangan dan selebihnya kalah.