Bola Internasional

Bukan Lionel Messi! Ini 5 Pemain yang Buat Barcelona Menyesal Seumur Hidup Usai Dijual ke Klub Lain

Senin, 6 Februari 2023 19:25 WIB
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Subhan Wirawan
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Alcantara saat masih membela Barcelona. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Alcantara saat masih membela Barcelona.
Dipandang Sinis, Bergerak Sadis

Thiago Alcantara

Pemain kelahiran 1991 ini sempat membuat pelatih Barcelona, Pep Guardiola larut dalam penyesalan. Bahkan, merasa bersalah tak memberikan tempat untuk Thiago Alcantara semasa di Camp Nou.

“Dia adalah satu-satunya pemain yang saya inginkan. Itu dia atau bukan siapa-siapa.” ujar Pep. Kala itu banyak fans Barca kecewa saat posisi Thiago Alcantara digantikan dengan Cesc Fabregas.

Hingga pada akhirnya Thiago berlabuh ke Bayern Munchen. Di Bundesliga, performa Thiago Alcantara berkembang pesat, bahkan ia menjadi motor serangan Bayern Munchen kala itu.

Michael Laudrup

Michael Laudrup bergabung dengan Barcelona pada tahun 1989 dan bisa dibilang masa itu adalah puncak kejayaan Blaugrana.

Kehadiran Laudrup membuat Barcelona dikenal dengan gaya bermain yang khas pada tahun 1991-1994. Tentu menjadi pukulan telak saat Laudrup hengkang dari Camp Nou dan memutuskan pergi ke Real Madrid.

"Saya pergi ke Madrid karena mereka sangat lapar untuk menang, dan mereka memiliki empat atau lima pemain yang pergi ke Piala Dunia. Saya mengatakan ini akan sempurna; pelatih baru, pemain baru, dan lapar untuk menang." kata Laudrup.

Yaya Toure

Kehadiran Yaya Toure membuat Barcelona berhasil menyabet sejumlah gelar bergengsi. Bahkan sepeninggalannya, kualitas Toure tak pernah diragukan.

Gelandang tanggung itu menjadi otak serangan Barcelona selama empat musim. Namun, Pep Guardiola lebih memilih Busquets sebagai gelandang bertahan.

Akibatnya Yaya Toure pindah ke Manchester City, di sana ia membuat skuatnya sempat dijuluki sebagai pertahanan terbaik di Liga Inggris.

Pasalnya, Toure menggabungkan insting bertahan dan menyerang selama di Man City, performanya bahkan menjadi sorotan sejumlah klub besar kala itu.