Liga Indonesia

Liga 1: Laga Tunda Persita vs Persija dan PSIS vs Persebaya Digelar di Luar Jawa?

Rabu, 8 Februari 2023 19:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© liga-indonesia.id
Logo PT Liga Indonesia Baru (LIB). Copyright: © liga-indonesia.id
Logo PT Liga Indonesia Baru (LIB).

INDOSPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus sudah mengetahui soal dua laga yang ditunda untuk pekan ke-23 Liga 1 Indonesia 2022-2023. 

Kedua laga itu adalah Persita Tangerang vs Persija Jakarta dan PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya yang tak bisa dimainkan sesuai jadwal, Selasa (7/2/23), karena terkendala izin keamanan.

Ferry Paulus mengatakan, dua tim yang berstatus tuan rumah, Persita dan PSIS, telah menyampaikan bahwa kesulitan mendapatkan izin. Mereka sudah meminta opsi penundaan sejak jauh hari, sehingga tidak ada sanksi.

"Laporannya (Persita vs Persija) belum kami terima. Memang beberapa waktu lalu juga sudah disampaikan ada penolakan dari Polres Tangerang terkait bermain di Indomilk Arena," kata Ferry Paulus, Selasa (7/2/23).

"Nah kemudian PT LIB secara lisan juga menyampaikan bahwa buat kami proses alternatif itu harus dilakukan, cari alternatif buat proses perizinan." 

"Dua hari lalu masih punya optimisme, sampai dengan tadi pagi (Senin) akan bermain di Pakansari, meskipun ada poin yang lain bahwa seandainya juga tak mendapatkan izin, maka dilakukan partai tunda," tambahnya.

Persita Tangerang tidak bisa bermain di Indomilk Arena karena tak dapat izin keamanan imbas pelemparan bus Persis Solo, tiga pekan lalu.

PT LIB memahami, kepolisian sangat selektif dalam menurunkan izin keamanan. Pasalnya, beberapa waktu terakhir suporter masih anarkis, meski sudah ada kejadian memilukan di Stadion Kanjuruhan.

"Persebaya vs PSIS juga tunda karena proses izin. Ya alasan nomor satu, pasca adanya pelemparan di Sleman dan Tangerang, pihak kepolisian juga berdasarkan informasi dari Intel, mereka harus waspada," tutur Ferry Paulus.

"Buat PT LIB, kami memaklumi bahwa jika ada indikasi akan terjadi (ricuh) barangkali, ada luapan suporter kekecewaan suporter apa pun bentuknya, tentu pihak kepolisian harus mengantisipasi," sambungnya.