Bola Internasional

Update Peserta Piala Dunia U-20 2023, Ada Tim Kuda Hitam dan Penampilan Perdana Israel

Selasa, 14 Februari 2023 17:05 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT
Daftar terbaru Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia turut dimeriahkan oleh enam konfederasi yang berbeda termasuk kuda hitam Kolombia dan Israel. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT
Daftar terbaru Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia turut dimeriahkan oleh enam konfederasi yang berbeda termasuk kuda hitam Kolombia dan Israel.

INDOSPORT.COM – Daftar terbaru Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia turut dimeriahkan oleh enam konfederasi yang berbeda termasuk kuda hitam Kolombia dan Israel.

Seperti diketahui, Piala Dunia U-20 2023 edisi ke-23 akan diselenggarakan di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 dan digelar di enam stadion yang berbeda.

Ini menjadi kali pertama bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah gelaran resmi FIFA sekaligus menjadi Piala Dunia U-20 kedua yang digelar di Asia Tenggara.

Sebagai tuan rumah, Indonesia secara otomatis lolos ke fase grup dan tidak perlu berjuang lewat babak kualifikasi seperti peserta lainnya.

Sementara itu, sejumlah tim seperti Kolombia, Amerika Serikat, Inggris, Italia, hingga Israel berhasil lolos ke Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Ukraina tidak berhasil lolos ke turnamen ini setelah UEFA memutuskan untuk membatalkan partisipasi pada putaran final Kejuaraan Eropa U-19 UEFA 2020 di Irlandia Utara karena pandemi Covid-19.

Alhasil, UEFA lantas menominasikan lima negara untuk berpartisipasi di Piala Dunia U-20 berdasarkan peringkat koefisien babak kualifikasi UEFA musim 2019-2020.

Sedangkan Brasil yang berhasil memenangkan Kejuaraan Amerika Serikat U-20 lantas mendapatkan tempatnya di Piala Dunia U-20 2023.

Menyusul keberhasilan Brasil, Kolombia, Ekuador, serta Uruguay juga turut berhasil mengamankan tempatnya di turnamen tersebut.

Selain itu, secara mengejutkan Israel juga ikut berpartisipasi di Piala Dunia U-20 2023 meskipun sempat memicu kontroversi karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka.