Liga Indonesia

Turun Gunung Habis Jadi Waketum PSSI, Iwan Budianto Pastikan Arema FC Eksis Terus

Minggu, 5 Maret 2023 12:55 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© MO Arema FC
Komisaris Utama Arema FC, Iwan Budianto bertemu Aremania. (Foto: MO Arema FC) Copyright: © MO Arema FC
Komisaris Utama Arema FC, Iwan Budianto bertemu Aremania. (Foto: MO Arema FC)

INDOSPORT.COM - Arema FC akan menampilkan wajah lama seiring kembalinya eks CEO, Iwan Budianto, selepas mengakhiri jabatan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.

Ya, Iwan Budianto sebelumnya meninggalkan Arema FC usai terpilih sebagai Waketum PSSI sejak 2016. IB, panggilan karibnya pun menanggalkan jabatan CEO yang lantas beralih ke tangan Agoes Soerjanto.

Namun, keberadaanya di jajaran direksi tidak berubah. IB tetap sebagai Komisaris Utama PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia selaku badan legal Arema FC.

Seiring jabatannya rampung di PSSI, Iwan Budianto langsung kembali ke Malang. Dia pun berkomitmen untuk membangun kembali Arema FC.

Terlebih, klub kebanggaan Arek-Arek Malang itu sempat limbung pasca-Tragedi Kanjuruhan. Eksistensi mereka pun sempat terancam dengan isu pembubaran klub.

"Saya masih akan tetap mengurusi Arema FC dan Aremania. Dalam situasi seperti saat ini, kami harus bersama-sama," tegas Iwan Budianto dalam diskusi di Malang, Jumat (3/3/23).

Dia pun juga mengaku sempat cemas terhadap isu pembubaran klub ketika mengalami banyak dinamika beberapa waktu lalu. Arema FC dihujat minim empati karena tetap fokus untuk melanjutkan perjuangan di Liga 1 pasca-Tragedi Kanjuruhan.

Dalam diskusi itu, Iwan Budianto juga memastikan bahwa komitmennya tidak berkurang untuk tetap mempertahankan eksistensi Arema FC.

Kendati pada awalnya, pendiriannya untuk mempertahankan klub berlogo kepala singa sempat limbung atas serangkaian dinamika yang terjadi.

"Kalau tim ini tidak lanjut kompetisi, sudah pasti degradasi. Apakah memang itu yang diminta Aremania? Kalaupun musim ini tak ada degradasi dengan tidak berlaga, tapi kami akan tetap degradasi karena sudah ada dalam kontrak (regulasi)," imbuhnya.