Liga Indonesia

Sarasehan dengan Asprov, PSSI Tawarkan 11 Program dan Fokus Benahi Pembinaan Usia Dini

Minggu, 19 Maret 2023 21:12 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Subhan Wirawan
© PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat meninjau Stadion Gelora Bung Karno. (Foto: PSSI) Copyright: © PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat meninjau Stadion Gelora Bung Karno. (Foto: PSSI)

INDOSPORT.COM - PSSI mengadakan sarasehan dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) pada Minggu (19/03/23) di Hotel Le Meridien, Jakarta. Dalam forum itu disepakati fokusnya adalah membenahi pembinaan usia dini.

Ini merupakan sarasehan kedua, setelah sebelumnya PSSI melakukan pertemuan dengan klub Liga 1 dan Liga 2 pada awal bulan ini di Jawa Timur.

"Sarasehan itu apa? Kita ingin mendengar apa permasalahan sepak bola yang ada di provinsi," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Erick Thohir menyampaikan, pembinaan usia dini harus digalakkan mulai kategori usia 9 tahun. Dengan demikian, target besar PSSI pada 2034 bisa tercapai.

"Kita punya mimpi bersama. Tidak mudah tapi kita harus berani. Contoh, pembinaan usia dini harus dimulai dari usia 9 tahun, karena target persiapan event-event di tahun 2034 harus dari usia itu," tutur Ketum PSSI.

"Itu salah satu program yang tadi kita diskusikan dengan Asprov. Kemudian, untuk jangka pendek. Kita lakukan turnamen Liga 2 dan 3 ketika Liga 1 mulai. Liga 1 formatnya agak berbeda sedikit," ungkapnya.

PSSI mempunyai rencana strategis yang tertuang dalam visi PSSI 2045. Ada 4 fase menuju itu, yaitu pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), keemasan (2034-2045).

Kemudian untuk target pembinaan yakni mengadakan kompetisi usia muda, grassroot putra dan putri. Soeratin dan  lalu Elite Pro Academy Liga 1 dan 2. Pembinaan wasit juga menjadi perhatian.

FIFA telah menyampaikan ke PSSI agar wajib menjalankan 21 program mulai dari kompetisi putra dan putri, timnas putra dan putri yang aktif, kompetisi usia muda (putra dan putri), timnas usia muda (putra dan putri) yang aktif, IT registration and competition management system yang aktif dan update.

Lalu dilanjutkan dengan program untuk mempromosikan dan mengembangkan perwasitan, membuat inisiatif lainnya, program safeguarding, mengintegrasikan prinsip anti diskriminasi, membuka budaya kepatuhan, melawan segala bentuk manipulasi pertandingan, melawan segala bentuk doping dan mengurangi aktivitas perusakan lingkungan.