In-depth

Bedah Formasi AC Milan Jika Amankan Rasmus Hojlund dan Jonathan David

Sabtu, 27 Mei 2023 20:26 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Pavel Mikheyev
Pemain Denmark, Rasmus Hojlund. (Foto: REUTERS/Pavel Mikheyev) Copyright: © REUTERS/Pavel Mikheyev
Pemain Denmark, Rasmus Hojlund. (Foto: REUTERS/Pavel Mikheyev)
Harus Ubah ke 4-4-2

Jika AC Milan berhasil mendaratkan dua penyerang muda potensial, Rasmus Hojlund dan Jonathan David musim panas nanti, pelatih Stefano Pioli harus memberikan tempat terbaik untuk kedua di setiap pertandingan.

Artinya Pioli mau tidak mau harus mengubah formasi andalannya dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2 atau lainnya tetapi untuk lini depan tetap mengandalkan dua striker, karena pemain ini adalah tipikal penyerang murni.

Sebelum memantapkan formasi 4-2-3-1 menjadi andalan, Pioli sempat mengandalkan 4-4-2 pada musim 2019-2020 lalu.

Mereka meraih dua kemenangan beruntun saat tampil dengan formasi tersebut kala itu. Yakni menang 3-0 atas SPAL pada babak 16 besar Coppa Italia dan menang 2-0 atas Cagliari di Serie A.

Keputusan Pioli beralih dari Formasi 4-3-3 menjadi 4-4-2 membuat penampilan Milan menjadi lebih dinamis. Mereka kini juga sangat mengandalkan sektor sayap dalam membangun serangan.

Kedatangan Rasmus Hojlund dan Jonathan David akan ditopang oleh sayap berbahaya Rafael Leao dan Junior Messias. 

"Selain sistem, suka atau tidak, yang penting adalah konsep sepakbola. Kami membuat bek sayap menjadi lebih maju untuk menciptakan superioritas di sektor sayap.

Kiper

Di posisi penjaga gawang, ada Stefano Pioli diprediksi masih mengandalkan Mike Maignan di bawah mistar. Memang ada beberapa rumor menyebut AC Milan ingin menjual kipernya tersebut.

Mike Maignan kini sedang menjadi incaran utama Bayern Munchen sebagai pengganti Manuel Neuer yang sudah termakan usia.

Namun cukup beresiko bagi AC Milan bila membuangnya. Pasalnya, Mike Maignan merupakan kiper yang paham sepak bola modern, yang andalan dalam membangun serangan dari bawah.

Belakang dan Tengah

Di depan Mike Maignan ada empat bek kokoh, yakni duet bek tengah Fikayo Tomori dan Malick Thiaw, serta Theo Hernandez dan Davide Calabria yang mengisi posisi kiri dan kanan.

Sementara itu duet Ismael Bennacer dan Rade Krunic di gelandang bertahan memberi tim kestabilan baik dalam bertahan maupun menyerang.

Juga ada nama Sandro Tonali yang bisa menggantikan satu dari kedua double pivot Rossoneri saat dibutuhkan.

Di posisi nomor 10, ada Charles De Ketelaere. Ia bertugas sebagai pengatur serangan dan memberikan umpan-umpan manja untuk penyerang.