Bola Internasional

Meski Punya KTP, Ujian Cyrus Margono Ternyata Lebih Sulit dari Pemain Naturalisasi

Sabtu, 3 Juni 2023 16:55 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Instagram@cmargono
Cyrus Margono, pemain sepak bola profesional keturunan Indonesia-Iran bermain sebagai penjaga gawang. (Foto: Instagram@cmargono) Copyright: © Instagram@cmargono
Cyrus Margono, pemain sepak bola profesional keturunan Indonesia-Iran bermain sebagai penjaga gawang. (Foto: Instagram@cmargono)
Update Naturalisasi Cyrus Margono

Update perkembangan proses pengajuan status WNI Cyrus Margono, saat ini masih berlangsung. Sang pemain sudah melakukan wawancara terkait wawasan kebangsaan.

Dalam sesi diskusi di kanal Youtube Yussa Nugraha, Hamdan Hamedan menuturkan setelah ini Cyrus mengajukan ke Kedutaan Besar Yunani untuk mencabut paspornya.

Jika paspor Yunani sudah dicabut, maka Cyrus Margono baru bisa membuat paspor Indonesia, sebagai syarat untuk membela Timnas Indonesia.

"Dia harus membuat permohonan, di mana dia memilih Indonesia, dan mengembalikan paspor negara lainnya kepada kedutaan lain itu, baru dia bisa mendapat paspor Indonesia."

Dengan demikian, proses pemberian hak warga negara pada Cyrus Margono lebih cepat daripada naturalisasi. Namun, Cyrus juga mendapatkan ujian yang cukup berat.

"Bedanya, Cyrus itu tidak melalui DPR, tapi wawancaranya di depan. Makanya kemarin itu dia ada wawancara di Kanwil, dia dites kemampuan Pancasila, kemampuan dasar Indonesia."

"Dia tahu nggak ibu bapaknya dari mana, nama presiden kita siapa, nama pahlawan siapa saja, ibu kota provinsi ini apa, bisa menyanyikan Indonesia Raya atau tidak."

"Kemudian, dia tahu tidak budaya-budaya dari setiap provinsi, jadi ujiannya cukup komprehensif itu, lebih detil," jelas Hamdan.

"Intinya, mempertahankan keindonesiaan orang Indonesia, bukan mengindonesiakan orang asing. Cyrus Margono itu kan ayahnya tinggal di Jakarta Selatan, Cyrus itu orang Indonesia."

Sekadar informasi, Johan Margono, ayah dari Cyrus Margono adalah WNI kelahiran Bali, yang besar di Jawa Timur, dan masih memiliki tempat tinggal di Jakarta Selatan. Sedangkan sang ibu berasal dari Iran.