In-depth

5 Kemenangan Terbesar Argentina dalam Sejarah, Timmas Indonesia Korban Berikutnya?

Senin, 19 Juni 2023 17:05 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Agustin Marcarian
Pemain Argentina mengangkat trofi Copa America diEstadio Mario Alberto Kempes, Cordoba pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL, Rabu (02/02/22 Copyright: © REUTERS/Agustin Marcarian
Pemain Argentina mengangkat trofi Copa America diEstadio Mario Alberto Kempes, Cordoba pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL, Rabu (02/02/22
4. Argentina 9-1 Kolombia (7 Februari 1945)

Mengikuti Copa America 1945 adalah momen unik bagi Argentina. Mereka keluar sebagai juara namun oleh CONMEBOL tidak ada hadiah trofi karena menganggap edisi kala itu hanya tambahan meski titelnya tetap diakui secara resmi.

Argentina sejak awal turnamen sudah mennginjak pedal gas dalam-dalam. Di dua laga pertama Bolivia (4-2) dan Ekuador (4-2) menjadi korban.

Pada matchday ketiga melawan Kolombia taring dan kuku sang kampiun mencapai puncak ketajamannya. Pembantaian 9-1 pun tercipta di Estadio Nacional Santiago.

Kemenangan ini jadi bahan bakar Argentina untuk membekuk juga Brasil dengan skor 3-1 yang semakin mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen.

Brasil sempat meraup poin penuh ketika ikut menceploskan sembilan gol ke gawang Ekuador di matchday berikutnya namun itu saja tidak cukup bagi Tim Samba untuk menggusur Argentina dari takhtanya.

3. Argentina 11-2 Amerika Serikat (30 Mei 1928)

Olimpiade 1928 adalah edisi terakhir Olimpiade sebagai turnamen sepakbola internasional terbesar sebelum lahirnya Piala Dunia dari rahim FIFA dua tahun setelahnya.

Argentina sempat mengukir memori pahit di sana usai menjadi runner-up di bawah rival Amerika Selatan mereka, Uruguay.

Padahal sejak awal turnamen Manuel Ferreira dan kolega menunjukkan laju impresif. Terutama saat mempecundangi Amerika Serikat dengan skor 11-2 di laga pembuka.

Dominggo Tarasconi memborong empat gol dan akhirnya sang penyerang bisa menjadi top skor kompetisi dengan torehan 11 gol.

Sayangnya Tarasconi justru mandul di final yang digelar dua kali. Uruguay di laga pertama mampu ditahan 1-1 namun di partai penentuan Argentina justru tumbang 2-1.