In-depth

Bedah Formasi Lini Depan Manchester United Usai Gaet Griezmann – Mbappe – Muani

Senin, 26 Juni 2023 21:12 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Reuters/Paul Childs
Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, saat melindungi bola dari gangguan pemain Tottenham. Copyright: © Reuters/Paul Childs
Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, saat melindungi bola dari gangguan pemain Tottenham.
Manchester United Menakutkan

Usai kedatangan Antoine Griezmann, Kylian Mbappe hingga Kolo Muani, praktis Manchester United bakal punya sederet opsi mewah buat lini depan mereka.

Sebelum kedatangan tiga pemain di atas saja Man United sudah punya banyak bintang seperti Anthony Martial, Antony, Jadon Sancho hingga Marcus Rashford.

Berbekal komposisi tersebut, Erik ten Hag selaku pelatih The Red Devils bisa leluasa memainkan para pemain depannya dengan tandem yang berbeda-beda.

Dengan kehadiran Griezmann, Mbappe dan Muani bakal semakin membuat Manchester United punya alternatif duet lini serang yang beragam.

Berkaca dari penampilan Man United musim lalu, Erik ten Hag lebih sering menggunakan formasi 4-2-3-1 dan memaksimalkan peran winger dalam melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan.

Lewat skema permain ini, pilihan skuat yang paling optimal buat Manchester United adalah Marcus Rashford, Antoine Griezmann, Kolo Muani serta Kylian Mbappe.

Kylian Mbappe dengan kemampuan finishing serta kecepatan penetrasinya, layak menempati posisi goal getter atau ujung tombak buat Manchester United.

Sementara Marcus Rashford dan Kolo Muani yang punya kecepatan serta akurasi tembakan, bakal sempurna mengisi pos winger.

Selain membantu serangan lewat umpan-umpan di sisi lapangan, Marcus Rashford dan Kolo Muani juga bisa ikut mengancam pertahanan lawan melalui pergerakan cutting inside.

Terakhir adalah Antoine Griezmann, yang bakal menjadi penyambung lini tengah serta lini serang dan sekaligus ikut mempertajam barisan depan Manchester United.

Menempati posisi second striker, Antoine Griezmann bakal diberi kebebasan untuk bergerak dan membuka ruang agar Mbappe atau para inverted winger bisa merangsek naik ke kotak penalti.

Andai tak mampu menarik bek lawan yang mengawal Mbappe, kemampuan individu terutama kekuatan menembak miliknya bakal membuat Antoine Griezmann bisa jadi pemecah kebuntuan.