In-depth

5 Peraih Golden Boy Paling Sial dalam Sejarah, Nasibnya Kini Mengenaskan

Minggu, 9 Juli 2023 20:28 WIB
Editor: Juni Adi
© Indosport
Alexandre Pato saat membela AC Milan. Copyright: © Indosport
Alexandre Pato saat membela AC Milan.
Mario Balotelli

Balotelli menjadi pemain Italia pertama yang meraih penghargaan Golden Boy. Ia meraihnya pada tahun 2010 saat bermain untuk Manchester City.

Pemain berusia 29 tahun itu juga pernah memperkuat sejumlah klub besar seperti Inter Milan, City AC Milan dan Liverpool. Sayangnya, karier Balotelli tidak begitu sukses karena perilakunya.

Balotelli kerap melakukan hal-hal yang cenderung negatif sehingga mempengaruhi penampilannya diatas lapangan. Ia sempat kembali ke Italia dengan bermain untuk klub promosi Brescia.

Tetapi ia kesulitan untuk menemukan performa apiknya lagi. Saat ini ia bermain di klub Swiss memperkuat FC Sion. 

Alexandre Pato

Pada usia 17, Alexandre Pato sudah menarik perhatian banyak klub, setelah mencetak satu gol dan tiga assist pada debutnya untuk Internacional.

Dia kemudian menandatangani kontrak dengan AC Milan pada tahun 2008. Debutnya di Serie A pun berjalan manis dengan mencetak gol melawan Napoli. 

Pato langsung menjadi idola baru Milanisti, dan mampu mencetak 27 gol dalam dua musim pertamanya. Ia pun diganjar penghargaan Golden Boy pada tahun 2009.

Namun, cedera mulai mempengaruhi performa dan kariernya. Enam bulan setelah transfernya ke Milan, ia absen panjang karena cedera hamstring pertamanya. 

Dampaknya, cedera reguler kemudian kerap menerpa sang pemain. Masalah kebugaran kemudian menghancurkan kariernya. Ia tak lagi menjadi sosok yang sama. Pada 2013, ia dilepas ke Corinthians.

Pato sempat kembali ke Eropa ketika berkostum Chelsea dan Villareal, tapi masa keemasannya sudah habis. Kini ia bermain untuk Sao Paulo di Liga Brasil.

Anderson  

Anderson adalah pemenang penghargaan Golden Boy tahun 2008. Pada usia 21, ia menandatangani kontrak dengan Manchester United dan diplot untuk menjadi penerus Paul Scholes. Setan Merah harus merogoh kocek hingga 31,5 juta euro atau sekitar Rp506 milyar dari Porto.

Di musim perdananya, ia menjadi bagian skuad MU meraih Liga Champions dan Premier League bersama Cristiano Ronaldo.

Sayang, kariernya di Old Trafford tak pernah secemerlang yang diprediksi banyak orang. Cedera dan inkonsistensi menjadi penyebab performanya anjlok.

Anderson hanya mencatatkan 105 penampilan selama sembilan musimnya di Old Trafford, dengan hanya mencetak lima gol. David Moyes meminjamkannya ke Florentina pada 2011, tetapi dia juga gagal tampil impresif di sana.

Sempat pulang ke Brasil, Anderson kemudian bermain untuk klub Turki Adana Demirspor pada 2018 sebelum gantung sepatu di akhir musim. Padahal saat itu usianya belum genap 32 tahun.