In-depth

5 Alasan Dewa United Jadi Tim Kejutan Pemuncak Klasemen Liga 1 2023/24

Senin, 24 Juli 2023 08:35 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© MO Dewa United
Selebrasi pemain Dewa United, Alex Martins usai mencetak ke gawang Arema FC, pekan pertama Liga 1 2023-2024 di Stadion Indomilk Arena (Tangerang), Minggu (2/7/23). (Foto: MO Dewa United) Copyright: © MO Dewa United
Selebrasi pemain Dewa United, Alex Martins usai mencetak ke gawang Arema FC, pekan pertama Liga 1 2023-2024 di Stadion Indomilk Arena (Tangerang), Minggu (2/7/23). (Foto: MO Dewa United)

INDOSPORT.COM - Dewa United FC secara mengejutkan bisa berada di puncak klasemen Liga 1 Indonesia 2023/24 dan tidak terkalahkan hingga memasuki pekan keempat.

Meski demikian, ada lima alasan yang membuat Dewa United menjadi tim kejutan di Liga 1 2023-2024 yang bisa menembus puncak klasemen sementara kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Sebagai informasi, hingga memasuki pekan keempat kompetisi Liga 1 2023-2024, posisi puncak klasemen sementara ditempati oleh oleh Dewa United dengan mengumpulkan 10 poin.

Hasil tersebut, didapat tim berjuluk Tangsel Warrior, setelah meraih tiga kemenangan, yakni menaklukkan Arema FC, PSM Makassar, Persik Kediri dan dan satu kali imbang dengan Persib Bandung.

Selain itu, dengan catatan tersebut, pasukan Jan Olde Riekerink, belum terkalahkan dalam empat pertandingan Liga 1 2023-2024.

Sedangkan beberapa tim besar yang biasa berada di papan atas, seperti PSM Makassar, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Persib Bandung dan Arema FC, hingga pekan keempat Liga 1 2023-2024 berada di papan tengah hingga bawah.

Berikut lima alasan Dewa United menjadi tim kejutan pemuncak klasemen Liga 1 2023-2024.

1. Sosok Pelatih

Kehadiran Jan Olde Riekerink, mempengaruhi performa Dewa United hingga akhirnya tim berjuluk Tangsel Warrior ini, memasuki pekan keempat bisa menjadi tim kejutan dan menempati puncak klasemen Liga 1 2023-2024.

Sebagai informasi, pelatih asal Belanda ini didatangkan Dewa United pada putaran kedua musim 2022-2023 untuk menggantikan posisi Nilmaizar.

Dalam perjalanan kariernya, Riekerink sempat mendapat kesempatan menjadi manajer sebenarnya untuk KAA Gent (2002-2003) dan juga Emmen (2003-2005).

Kendati demikian, dia masih mau juga menerima tawaran sebagai asisten manajer. Riekerink pun menjadi tangan kanan bagi sesama pelatih asal Belanda, Co Adriaanse, saat menangani FC Porto (2005-2006) dan duet mereka menghasilkan trofi Liga Portugal dan Piala Liga Portugal.

Riekerink sempat pulang ke Ajax namun dengan posisi lebih tinggi, yakni kepala pengembangan bakat muda di 2007. Cekcok dengan sang legenda klub, Johan Cruyff, membuatnya harus angkat kaki dari Amsterdam Arena sekali lagi pada 2011.

Setelahnya dia merantau jauh hingga ke Asia di mana China menawarinya untuk memegang jabatan pelatih timnas U-16, U-19, dan U-20 dalam kurun waktu sekitar setengah dekade.

Barulah di 2016 sodoran kontrak dari tim raksasa Turki, Galatasaray, datang. Riekerink pun menikmati periode terbaiknya sebagai manajer di Istanbul.

Bereuni dengan Wesley Sneijder yang saat itu berlabel playmaker kaliber dunia membuat Jan Olde Riekerink sukses memenangi dua gelar meski hanya bertahan semusim yakni Piala Turki dan Piala Super Turki.

2. Evaluasi Musim Lalu 

Saat Liga 1 2022-2023, Dewa United merupakan tim promosi dari Liga 2, pada musim pertamanya di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia banyak rintangan yang harus dilalui oleh Tangsel Warrior, hingga harus berganti pelatih di putaran kedua.

Pada kompetisi Liga 1 2022-2023, Dewa United hanya mampu finis di peringkat 17 dengan mengumpulkan 33 poin, beruntung di musim tersebut tidak ada degradasi.

Berkaca dari pengalaman pertama di kompetisi Liga 1, manajemen dan tim pelatih Dewa United melalukan evaluasi dengan harapan penampilan Tangsel Warrior bisa lebih baik, di antaranya merombak komposisi pemain.