Liga Indonesia

Daftar Klub Liga 2 yang Paling Betah Tidak Degradasi atau Promosi Sejak 2017

Jumat, 28 Juli 2023 19:43 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Indosport.com
Logo PSIM Yogyakarta. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Logo PSIM Yogyakarta.

INDOSPORT.COM - Liga 2 2023/24 akan segera bergulir pada September nanti. Dari 28 peserta, rupanya ada beberapa klub sangat betah tak pernah degradasi ke Liga 3 maupun promosi ke Liga 1 sejak 2017.

Tim peserta kompetisi Liga 2 selalu mematok target promosi, sehingga berbagai persiapan dilakukan agar target bisa tercapai, mulai dari mendatangkan pemain hingga pelatih berkualitas.

Namun, dalam perjalanannya saat Liga 2 bergulir target tersebut gagal terpenuhi. Mereka pun terpaksa menunda hasrat berlaga di kasta paling tinggi sepak bola Indonesia.

Dari beberapa tim peserta Liga 2 tersebut, selain selalu gagal untuk menembus Liga 1 juga selalu selamat dari degradasi. Sehingga, mereka bisa dibilang 'betah' bermain di kasta kedua.

Berikut INDOSPORT merangkum klub Liga 2 yang paling betah tak degradasi atau promosi sejak 2017 di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia. 

Perserang Serang

Klub asal Banten ini menjadi salah satu yang sering mengikuti Liga 2. Perserang hanya mampu finis di peringkat ke-3 Grup 2 dengan raihan 24 poin pada musim 2017.

Kemudian pada kompetisi Liga 2 2018, Perserang Serang yang berada di grup barat, finis di peringkat ke-7 dengan dengan perolehan 31 poin dari 22 pertandingan.

Memasuki Liga 2 2019, Perserang yang juga berada di Grup Barat naik satu peringkat pada akhir kompetisi, jika dibandingkan dengan musim sebelumnya. 

Kali ini, mereka berada di peringkat keenam dengan mengumpulkan 33 poin dari 22 laga. Selanjutnya, Liga 2 2020 tidak bergulir lantaran saat itu pandemi covid-19, dan baru digelar lagi pada 2021. 

Pada musim 2021, Perserang yang berada di Grup B, finish di peringkat empat dengan mengumpulkan 10 poin dan di musim 2022 tergabung di Grup A.

Pada kompetisi yang terpaksa dihentikan saat memasuki pekan ke-7, Perserang Serang menduduki peringkat ke-7 dengan raihan enam poin.

PSBS Biak

Pada kompetisi Liga 2 musim 2017, PSBS Biak mampu finis di posisi kedua klasemen Grup 8 dengan mengumpulkan 18 poin. 

Kemudian pada kompetisi Liga 2 musim 2018 PSBS Biak, yang tergabung dalam Grup Timur finish di peringkat sembilan, dengan mengumpulkan 26 poin.

Setelah itu, saat kompetisi Liga 2 2019, PSBS Biak yang masih tergabung dalam Grup Timur kembali finish di peringkat sembilan pada akhirnya musim, dengan mengumpulkan 24 poin.

Sedangkan pada musim 2020, kompetisi tidak digelar dan baru bergulir kembali pada 2021, saat itu PSBS Biak berada di Grup D dan hampir terdegradasi. 

Pasalnya, jumlah poin yang dikoleksi sama dengan Mitra Kukar yakni 12, namun PSBS Biak berhasil lolos dari degradasi karena unggul head to head dengan menang 2-1 dan seri 1-1. Sehingga, Mitra Kukar yang harus turun kasta.

Saat kompetisi Liga 2 2022, PSBS Biak berada di Grup C dan kembali berada di zona degradasi, yakni peringkat delapan dengan empat poin.

Namun, saat itu kompetisi terpaksa dihentikan menjelang pekan ketujuh karena tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang.

PSPS Riau

Saat kompetisi Liga 2 musim 2017, PSPS menjadi pemuncak klasemen Grup 1 dengan mengumpulkan 25 poin dari 12 pertandingan. Sehingga melaju ke babak selanjutnya. 

Namun, di babak ketiga, PSPS Riau yang berada di Grup Y kalah bersaing dari Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang, serta harus puas di peringkat ketiga.

Pada kompetisi Liga 2 2018, PSPS berada di Grup Barat dan finis di posisi keenam dengan mengumpulkan 31 poin. Selajutnya di 2019, berada di peringkat sembilan dengan mengumpulkan 26 poin.

Memasuki musim 2020, kompetisi tidak bergulir karena pandemi covid-19, Liga 2 baru digelar kembali pada 2021. PSPS, di musim tersebut berada di peringkat ketiga Grup A dengan mengumpulkan 15 poin.

Pada kompetisi Liga 2 musim 2022, PSPS yang berada di Grup A, hampir terdegradasi karena dari enam laga hanya mengoleksi satu poin. Beruntung, saat itu kompetisi dihentikan karena tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

PSIM Yogyakarta 

Pada kompetisi Liga 2 2017, PSIM Yogyakarta berada di Grup 5. Namun, di fase grup mereka hanya mampu finis di peringkat tiga.

Kemudian pada kompetisi Liga 2 musim 2018, PSIM yang tergabung di Grup Timur berada di peringkat tujuh dengan mengumpulkan 31 poin. Di musim selanjutnya 2019, posisi mereka di akhir kompetisi kembali menempati posisi tujuh dengan 27 poin.

Selanjutnya pada musim 2020, kompetisi tidak bergulir karena terdampak pandemi covid-19, Liga 2 baru digelar kembali pada 2021.

Pada kompetisi Liga 2 2021, PSIM berada di Grup C dan finis di peringkat dua dengan mengumpulkan 19 poin. Kemudian di musim 2022, PSIM berada di Grup B dan menempati posisi enam dengan mengumpulkan 9 poin. 

Namun, kompetisi Liga 2 musim 2022 terpaksa dihentikan karena adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.