Liga 1

Wawancara Khusus: Ricuh Suporter dan Regulasi Larangan Suporter Away di Mata Eks Ketum Jakmania

Senin, 21 Agustus 2023 20:04 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Eks ketum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto mengungkapkan pandangannya terkait regulasi larangan suporter away di Liga 1 2023/2024. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Eks ketum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto mengungkapkan pandangannya terkait regulasi larangan suporter away di Liga 1 2023/2024.

INDOSPORT.COM - Roda kompetisi Liga 1 2023/24 telah memasuki pekan ke-9. Namun siapa sangka permasalahan kericuhan antar kelompok suporter masih kerap ditemukan.

Terbukti masih saja ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok suporter. Padahal PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia dan juga PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah mengeluarkan regulasi terkait larangan hadirnya kelompok suporter untuk away.

Di mana regulasi ini tercantum pada Pasal 51 Ayat 6 Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 28 Juni 2023.

Padahal Komite Disiplin pun sudah menjatuhi hukuman terhadap klub maupun Panitia Pelaksana tim tuan rumah bila kedapatan ada suporter tim yang tamu.

Namun pada perjalannya masih ditemukan beberapa kelompok suporter yang tetap membandel mendampingi timnya saat away. Tak jarang dari ulah membandelnya kelompok ini terjadi sedikit kericuhan.
 
Terbaru adalah terjadinya kericuhan suporter di pekan ke-9 Liga 1 2023-2024 yang mempertandingkan PSIS Semarang menjamu Persib Bandung.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, tuan rumah PSIS Semarang memang harus mengakui keunggulan tim tamu Persib Bandung dengan skor 1-2.

Sayangnya, jalannya pertandingan ini juga ditandai oleh insiden kericuhan. Kejadian tersebut dipicu oleh ketidakpuasan suporter PSIS Semarang terhadap sejumlah pendukung Persib Bandung yang menunjukkan euforia berlebihan di dalam stadion.

Perihal permasalahan kelompok suporter ini dan juga terkait lahirnya regulasi larangan suporter away ini dicoba diulas lebih dalam oleh INDOSPORT.

Di mana INDOSPORT mencoba meminta tanggapan Presidium Nasional Suporter Sepak bola Indonesia (PNSSI). INDOSPORT pun mencoba melakukan wawancara dengan Sekjen PNSSI, Richard Achmad Supriyanto. terkait regulasi larangan suporter away ini.

Berikut Petikan INDOSPORT dengan Sekjen PNSSI, Richard Achmad Supriyanto yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum The Jakmania.

PSSI Gencar menyatukan suporter belakangan ini, PNSSI melihat langkah ini seperti apa?

Pertama hadirnya Presidium ini kan memang untuk membantu teman-teman agar tidak berselisih paham dan membantu proses yang di mana kita menganut Undang-undang keolahragaan yang didalamnya terdapat pasal 54-55 yang menyangkut definisi suporter di situ.
 
Nah, kalau tidak segera direalisasikan teman-teman yang belum berbadan hukum itu nantinya menjadi Pekerjaan Rumah bagi federasi (PSSI). Maka dari itu, Presidium hadir di situ, Presidium sendiri kan memang sudah berbadan hukum dan aturannya mainnya sudah kita siapkan dan kini tinggal menuju kongres saja.

Kedua memang dengan hadirnya Adhoc suporter saat ini di PSSI ini menjadi tambahan corong ke federasi karena memang adhoc ini kan diakui federasi dan kita tinggal mengkanalisasi soal isu dan kemauan teman-teman suporter dan salah satunya pelarangan away yang sekarang ini menjadi pembahasan sensitif dan sengit.

Kita terus rapat dengan menghadirkan Bang Arya Sinulingga selaku Adhoc suporter PSSI yang akhirnya kita mencoba mendengar segala masukan dari beliau dan juga masukan dari kita akhirnya mengeluarkan rekomendasi yang salah satunya mencoba menampung 25 undangan suporter, lalu meninjau ulang terkait pasal pelarangan away.

Nantinya Bang Arya akan keliling menemui teman-teman suporter daerah untuk menghimpun permasalahan-permasalahan yang terjadi di daerah.

Terkait Larangan Suporter Away PN SSI Melihatnya Seperti Apa?

Sebenarnya yang dipandang oleh teman-teman adalah lahirnya regulasi yang terbaru ini sama lahirnya Presidium ini duluan siapa? Makanya kalau kita tarik ke belakang lagi lahirnya Presidium kan terlebih dahulu, harusnya LIB mapun federasi (PSSI) panggil kita terlebih dahulu sebelum lahirnya regulasi tersebut. Supaya tidak ada riak-riak di bawah. Tapi ini sudah terlanjur makanya kita usulkan meninjau ulang regulasi tersebut gunanya untuk satu visi.

Kalau memang ini mau menjadi pembenahan baik di struktural suporter dan klub ya kita Oke. Karena ada juga teman-teman suporter yang tidak komunikasi baik dengan klubnya, ada juga kelompok suporter yang lebih dari satu kelompok suporternya, ini satu sisi yang harus kita hadapi.

Klub tidak bisa menghadapinya makanya teman-teman presidium yang akan menghadapinya. Makanya nanti yang akan menjadi membernya Presidium itu yang sesuai dengan rekomendasi dari klub mana yang ditunjuk suporter resminya. Supaya kita meng kanal-kanal kelompok suporter yang memang banyak kelompok suporternya tersebut.

Banyak klub yang tidak satu komando kelompok suporternya, tantangan untuk menjadi satukan mereka bagaimana?

Memang tantangan berat, tapi kita akan bantu kelompok suporter baik nanti terkait AD ART dan lain-lainnya. Dan memang kelompok-kelompok suporter tersebut untuk duduk bareng dan nantinya akan menjadi kelompok suporter yang ditunjuk oleh klub.

Kalau sudah menjadi satu kelompok dan agar menjaga tidak terjadi perpecahan lagi langkah kedepannya seperti apa?

Konsep pertamanya kita akan menggiring mereka berorganisasi, kalau semua sudah rapi klubnya akan memverifikasi apakah sudah benar dan akan memberikan rekomendasi kepada kita. Nanti rekomendasi tersebut tidak kita terima begitu saja, kita akan screening secara detail dengan akan terjun langsung ke bawah melihat betulkah ini yang direkomendasikan oleh klub.

Kalau kita sudah ketemu dan satu forum maka itu yang sah dan memang memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses pendataan tersebut.

Kembali ke Regulasi larangan Suporter away solusi sementara?

Ya yang soal undangan tadi itu. jadi soal undangan itu solusi dari kita dan itu memang sudah dirapatkan oleh federasi, PSSI dan Exco.

Untuk yang berhak mendapatkan jatah undangan itu bagaimana agar tidak terjadi lagi polemik?

Definisi 25 undangan itu harus di luar jatahnya klub sebenarnya, tapi kita belum tahu juga nih definisi dari PT LIB selaku operator ini bukan yang regulasi 25 persen kapasitas tim ya, ini hanya 25 undangan. Lalu siapa yang mengisi 25 undangan ini ya tadi pengurus-pengurus suporter, perwakilan-perwakilannya itu pun kalau mereka mau datang.

Awalnya kita meminta 250 undangan tapi kalau itu berat akhirnya kita jadikan 25. Tapi kalau ini sudah berjalan kita dorong lagi yang kapasitas 25 persen itu.  

Kedepannya kita mau regulasi larangan itu dicabut dan kembali ke seperti semula

Soal edukasi suporternya seperti apa?

Edukasi suporter tetap jalan. teman-teman tokoh suporter tetap kita berikan input agar terus rajin komunikasi ke bawah kalau memang klubnya mau menjadi klub besar harus ada regulasi yang disiapkan secara internal jadi edukasi tetap harus jalan.

Kemarin ada aksi Mbah Midun yang menyuarakan tragedi Kanjuruhan, PNSSI melihatnya seperti apa?

Ini kan memang persoalan publik bukan hanya persoalan di Malang. Mbah Midun datang ke Jakarta dengan bersepeda dari Malang memang dengan tujuan mengingatkan publik akan kasus Kanjuruhan yang belum selesai. Secara personal saya respek, terenyuh karena message mbah Midun hanya itu datang ke Stadion-stadion untuk menyampaikan hal tersebut.

Memang mimpinya Mbah Midun jangan sampai kejadian di Malang terjadi di kelompok suporter daerah lain.

Harapan PNSSI terhadap seluruh kelompok suporter Indonesia seperti apa?

Harapan kita tentu suporter berorganisasi sesuai undang-undang keolahragaan yang baru yang di mana memang kita harus berbadan hukum dan mengikuti aturan main negara kita. Kedua kita memposisikan aturan main di federasi.

Kalau kita cinta dengan klub kita dan cinta sepak bola dan supaya klub ini sehat ya harus bersama. Kalau kita sudah rapih di situ kita sudah bicara banyak nantinya.

Harapan PNSSI terhadap PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia?

Terkait federasi kehadiran Presidium ini adalah mitranya federasi yang sejajar. Artinya federasi ingin mengembangkan sepak bola ya bicara juga kepada kita agar seirama. Karena yang kita urus bukan hanya suporter tim lokal saja tetapi suporter Timnas Indonesia juga di kita. Jadi kita membantu suporter timnas Indonesia bila mengalami masalah saat mendampingi timnas Indonesia away juga kita bantu carikan solusi.