Liga Italia

Antonio Conte Pilih Jadi Pengangguran Ketimbang Latih Napoli

Rabu, 11 Oktober 2023 22:36 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© REUTERS/Ciro De Luca
Victor Osimhen (kiri) bertikai dengan pelatih Napoli, Rudi Garcia. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca) Copyright: © REUTERS/Ciro De Luca
Victor Osimhen (kiri) bertikai dengan pelatih Napoli, Rudi Garcia. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
Alasan Conte Tak Cocok di Napoli

"Dengar, ini butuh rasa hormat dan pemahaman. Lagi-lagi, saya cuma ingin menikmati hidup. Saya senang dengan itu," tuturnya memungkasi.

Antonio Conte sendiri dikenal sebagai pelatih yang punya reputasi cukup bagus di Negeri Pizza. Ia memenangi empat titel Serie A sebagai pelatih.

Sebanyak 3 gelar diraihnya bersama Juventus, sedangkan satu scudetto sisanya diraih bersama sang rival abadi, Inter Milan.

Namun, banyak yang memprediksi Antonio Conte tidak akan cocok melatih Napoli. Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat sang pelatih tak bakal "nyambung" dengan filosofi Napoli.

Alasan pertama, Antonio Conte adalah pelatih yang boros. Pria berusia 54 tahun tersebut tercatat telah membelanjakan dana hingga 1,1 miliar euro atau setara Rp18,2 triliun untuk memboyong total 176 pemain.

Kebiasaan ini berbanding terbalik dengan gaya Napoli, yang jarang belanja pemain secara jor-joran di setiap musimnya.

Gaji menjadi faktor kedua Antonio Conte tidak akan menjadi pelatih Napoli. Layaknya klub Liga Italia lainnya, Napoli pun tak banyak memberikan gaji fantastis untuk seorang pelatih.

Sebagai informasi, bayaran terbesar untuk pelatih di Serie A adalah 7 juta euro saja. Nilai tersebut jauh dari rata-rata bayaran Conte selama melatih. Bahkan di klub terakhirnya, ia mengantongi bayaran 17 juta euro.

Bergeser ke lapangan, Antonio Conte dan Napoli diyakini sulit bersatu karena taktik pelatih asal Italia itu dirasa tak cocok dengan Partenopei.

Napoli dikenal sebagai tim yang tampil menyerang, terbukti dari banyaknya penyerang yang lahir dari Partenopei. Sedangkan Antonio Conte sendiri dikenal sebagai pelatih yang defensif.