Piala Dunia

5 Fakta Piala Dunia U-17 di Manahan, Euforia Suporter Mali dan Magis Spanyol

Sabtu, 11 November 2023 08:22 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Ribuan penonton memadati pertandingan Piala Dunia U-17 grup B antara Spanyol U-17 melawan Kanada U-17 di Stadion Manahan Solo, Jumat (10/11/23). Foto:Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Ribuan penonton memadati pertandingan Piala Dunia U-17 grup B antara Spanyol U-17 melawan Kanada U-17 di Stadion Manahan Solo, Jumat (10/11/23). Foto:Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Setidaknya ada lima fakta menarik pada hari pertama Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan Solo, Jumat (10/11/23). Suporter Mali mencuri perhatian dan Spanyol U-17 mempertontonkan strategi magisnya.

Piala Dunia U-17 2023 akhirnya bergulir di Solo dan Surabaya. Terdapat empat pertandingan yang digelar, termasuk kejutan timnas Indonesia U-17 menahan imbang Ekuador (1-1).

Di Stadion Manahan Solo, antusias warga untuk datang lumayan tinggi. Duel Mali vs Uzbekistan disaksikan 3.014 penonton, sementara bentrok Spanyol vs Kanada disaksikan 6.613 penonton.

INDOSPORT merangkum lima fakta menarik yang tersaji pada hari pertama penyelenggaraan di Stadion Manahan. Secara keseluruhan berjalan lancar tanpa ada kendala. Simak ulasan berikut ini!

1. Semangat Suporter Mali

Piala Dunia U-17 menjadi ajang berkumpulnya warga Mali yang berada di Indonesia. Mereka datang dalam rombongan berbeda-beda untuk mendukung anak asuh Soumalia Coulibaly.

Warga Mali itu juga bukan sekadar datang dengan kaos biasa-biasa saja. Mereka turut mengenakan jersey serta membawa bendera Mali ke Manahan.

Warga Mali yang fasih berbahasa Indonesia itu berkumpul dengan orang Mali yang datang dari luar Indonesia, termasuk terbang langsung dari Afrika.

Semangat yang ditunjukkan suporter Mali berbuah manis karena Mamadou Doumbia mencetak hattrick ke gawang Uzbekistan. Tiga gol itu cukup untuk membawa Mali menang 3-0.

2. VAR Perdana di Indonesia

Sepak bola Indonesia akhirnya bisa menikmati keberadaan Video Assistant Referee (VAR). Bukan Liga 1, teknologi ini berfungsi dalam pertandingan Mali melawan Uzbekistan.

Wasit asal Uruguay, Gustavo Tejera, memberikan penalti untuk Mali setelah dibantu VAR. Penalti itu sukses diselesaikan Mamadou Doumbia menit ke-72.

Di partai Spanyol melawan Kanada, VAR juga memberi kontribusi penting. Wasit asal Peru, Roberto Perez, memberi kartu merah untuk gelandang Kanada, Alesandro Biello, setelah melihat review di VAR.