In-depth

Termasuk AC Milan dan Napoli Musim Ini, 5 Juara Bertahan Liga Italia Terburuk dalam Sejarah

Rabu, 15 November 2023 07:30 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Daniele Mascolo
Bek AC Milan, Malick Thiaw dan Fikayo Tomori, di musim 2022/2023 (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Bek AC Milan, Malick Thiaw dan Fikayo Tomori, di musim 2022/2023 (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Hellas Verona 1985/1986

Mundur jauh ke belakang, ada Hellas Verona di 1985/1986. Musim sebelumnya I Gialloblu berhasil menjadi juara Liga Italia dalam salah satu musim terkompetitif ajang tersebut dengan Juventus sebagai saingan utama.

Sayang hal itu tidak bisa diulang karena takdir membawa mereka terduduk di peringkat 10 klasemen akhir 1985/1986.

28 poin yang Hellas kumpulkan hanya berjarak lima angka saja dari relegasi mengingat kala itu sistem tiga poin untuk kemenangan belum diberlakukan. Kala itu nilai dari satu kemenangan di Liga Italia masih dua poin saja.

Inter Milan 1954/1955

Di 1952/1953 dan 1953/1954 Inter Milan menjadi juara Liga Italia di bawah asuhan pelatih Alfredo Foni. Kala itu tren pertahanan gerenderl ala catenaccio sedang menjamur dan mereka adalah salah satu penerap terbaiknya.

Namun kepergian sejumlah pemian kunci lini belakang membuat target juara di 1954/1955 menjadi sulit. Terutama Attilio Giovannini yang sebelumnya dianggap sebagai tembok pertahanan terbaik mereka.

Rival sekota AC Milan malah jadi juaranya musim itu dengan filosofi ofensif nan kontras berbuah 81 gol.

Napoli 1990/1991

Bersama Diego Maradona, Napoli menjadi kuda hitam pemenang Liga Italia di dekade 80-an dengan sukses mereka menjadi perai scudettto 1986/1987 dan 1989/1990 namun kisah manis itu berakhir tragis.

Sanksi larangan bermain selama 15 bulan pada Maradona karena penyalahgunaan narkoba membuat I Partenopei kehilangan nyawanya. Tanpa magis D10S, mereka cuma tertahan di peringkat delapan klasemen akhir 1990/1991.

Setelahnya semua menjadi semakin buruk. Napoli terkena relegasi di 1997/1998 dan pada medio 2004 dinyatakan bangkrut. Butuh waktu lama untuk mereka bisa bangkit seperti sekarang ini.

Cagliari 1970/1971

Saat menjadi juara Liga Italia 1969/1970, Cagliari menjadi tim pertama dari dari luar daratan Italia yang meraih prestasi itu. Mereka membuar warga Kepulauan Sardinia bangga.

Luigi Riva menjadi bintang utama tim. Striker asal Italia itu adalah tulang punggung tim dalam mencetak gol dan cedera parah yang menghantamnya pada awal musim 1970/1971 menjadi omen bagi Cagliari.

Tanpa Riva, Gli Isolani hanya bisa finis di peringkat ketujuh dengan gap 16 poin dari tim di peringkat tertinggi.