Diambang Kebangkrutan, Milan Mulai Cari Investor Baru
CEO AC Milan, Marco Fassone, dikabarkan sedang berada di London dalam rangka mencari solusi pembayaran utang mereka ke Elliott Management.
Sebelumnya, AC Milan dibeli oleh pebisnis asal China bernama Yonghong Li pada April tahun lalu dengan nilai lebih dari 700 juta euro. Namun, Li tak mampu membelinya sendiri. Ia pun meminta dana talangan dari lembaga peminjaman dunia bernama Elliott Management sebesar 350 juta euro.
1. Utang Jatuh Tempo di Bulan Oktober
Kondisi yang ada saat ini, perusahaan induk Rossoneri Sport Invesment berutang 180 juta euro. Sementara klub itu sendiri harus membayar kembali pinjaman sebesari 123 juta euro pada bulan Oktober ke Elliott, atau Elliott dapat mengambil alih saham Li.
2. Skema Pembayaran Utang Baru
Sebagai hasilnya, Direktur Milan pun mulai mencari solusi pembiayaan baru terhadap utangnya. Milan juga sampai meminta bantuan lembaga penasihat keuangan terkenal dunia, Merrill Lynch.
Il Sole 24 Ore mengabarkan bahwa Fassone sedang berada di London untuk bertemu dengan 10 investor potensial.
Rencana Fassone sendiri adalah membuat skema pembayaran utang baru dengan meminjam sejumlah uang untuk membayar utang Li ke Elliott Management dan kemudian mengatur pengembalian pinjaman untuk membayar utang ke Elliott tersebut dengan tenggat waktu yang lebih lama ketimbang waktu meminjam dari Elliott tahun lalu.
3. Kabar Kebangkrutan
Kabar bangkrutnya Yonghong Li kembali menyeruak pada hari Rabu (21/03/18) lalu. Penyelidikan Corriere della Sera mengungkapkan bahwa Jie Ande, perusahaan Li, tidak membayar utangnya kepada dua bank di Tiongkok. Dikarenakan tak sanggup membayar kembali utangnya, pengadilan menyatakan Jie Ande bangkrut dan aset-asetnya akan dijual oleh bank kreditor. Jie Ande yang digunakan sebagai salah satu jaminan saat membeli Milan, kini diklaim sudah bukan lagi milik Li. Milannews melansir bahwa Li sudah menggantikannya dengan perusahaan lain sebagai penjamin.