x

ISIS Ancam Hancurkan Fans Real Madrid dan Liverpool di Final Liga Champions

Sabtu, 26 Mei 2018 02:46 WIB
Editor: Isman Fadil
Poster ISIS ancam Liga Champions

Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS menyebarkan teror berupa gambar melalui internet dan aplikasi pesan, berkaitan dengan sepakbola. Menjelang final Liga Champions antara Real Madrid melawan Liverpool yang akan digelar di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kyiev, Minggu (27/05/18) dini hari WIB. ISIS menebar teror lewat sebuah gambar yang diunggah melalui aplikasi pesan Telegram.

Baca Juga

1. Teror Final Liga Champions

Poster ISIS ancam Liga Champions

Seperti dilaporkan The Sun, ISIS menyerukan kepada anggotanya untuk melakukan serangan ke ibukota Ukraina sebagai tempat digelarnya final Liga Champions antara Real Madrid melawan Liverpool.

Seorang pakar teroris, Ollie Wiltshire, mengatakan alasan ISIS mengancam final Liga Champions sebagai langkah awal mereka untuk menargetkan Piala Dunia 2018.

"Meskipun ISIS tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan massal di Kyiv, tindakan ini merupakan suatu indikasi bahwa mereka serius untuk menargetkan Piala Dunia 2018," kata Wiltshire.


2. Ancam Laga-laga Akbar Sepakbola

Poster ISIS ancam Liga Champions

Mengingat pesan berupa gambar itu relatif vulgar dan bukan pertama kali dilakukan oleh ISIS, sejumlah pihak menilai penyelenggara pertandingan sepakbola, terutama Piala Dunia dan Liga Champions serta pihak keamanan perlu melakukan langkah antisipasi serius.

Beberapa waktu lalu, ISIS kembali merilis poster sebagai bentuk ancaman jelang perlehatan Piala Dunia. Namun, poster teranyar ini bisa dibilang cukup mengerikan. Bagaimana tidak, poster tersebut memperlihatkan gambar dua algojo ISIS yang tengah memenggal kepala Ronaldo dan Messi di pinggir lapangan.


3. Ukraina Waspada Ancaman ISIS

Kiev, Ukraina

Pihak keamanan Ukraina sangat waspada terhadap serangan yang dilancarkan oleh ISIS di final turnamen yang berlangsung di negaranya. 

Setelah runtuhnya ISIS di Timur Tengah, para pemimpin kaum ekstrimis itu menyerukan kepada anggotanya untuk terus melakukan serangan profil tinggi.

Pengamat di Ukraina yakin ada 400 hingga 500 mantan jihadis dari Suriah dan Irak yang bersembunyi di Ukraina. Mayorita di antara para mantan jihadis itu berkomunikasi menggunakan bahasa Rusia atau negara di Asia Tengah.

Real MadridLiverpoolLiga ChampionsISIS

Berita Terkini