x

Kisah Fandi Ahmad, Bikin Inter Milan Terpana Selepas Main di Liga Indonesia

Rabu, 27 Juli 2022 00:51 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Fandi Ahmad mengenakan saat jersey FC Groningen

INDOSPORT.COM – Kesempatan kedua untuk membela FC Groningen ternyata tak disia-siakan legenda Singapura, Fandi Ahmad, yang sempat membuat klub raksasa Liga Italia, Inter Milan terpana.

Saat bermain di klub Liga Indonesia, Niac Mitra, Fandi Ahmad ternyata kembali memimpikan bermain di Liga Belanda.

Baca Juga

Mimpi tersebut agaknya kembali terwujud di 1983 ketika eks klubnya, FC Groningen mengundang untuk kembali bermain.

Ternyata, kesempatan ini tak disia-siakan Fandi Ahmad yang kemudian mampu tampil moncer di kali kedua bermain di Liga Belanda.

Fandi Ahmad, seperti dinukil dari Mothership.SG hanya membutuhkan waktu tiga bulan usai hengkang ke Liga Belanda untuk kembali debut untuk FC Groningen.

Baca Juga

Kala itu, Fandi Ahmad menggantikan legenda timnas Belanda, Erwin Koeman yang menjadi rivalnya di tim utama FC Groningen, karena cedera.

Meskipun Fandi Ahmad sempat menjalani rehabilitasi untuk meredakan beberapa nyeri ototnya, dia dapat mencetak doa gol dalam laga FC Groningen vs Go Ahead Eagles pada (16/10/83) silam.

Penampilan mengesankan Fandi Ahmad ini kemudian membuatnya menjadi pemberitaan di halaman pertama koran, dengan judul “Fandi sudah tiba.”

Baca Juga

Namun, bukan laga itulah yang kemudian menjadi momen terbaik Fandi Ahmad di FC Groningen. Kesempatan besar hadir ketika klub raksasa Liga Italia, Inter Milan datang di leg kedua Piala UEFA.

Pada pertandingan tersebut, FC Groningen baru pertama kali lolos ke babak gugur Piala UEFA dan menjadi salah satu kuda hitam.


1. Groningen Mampu Kalahkan Inter Milan

Logo FC Groningen.

Groningen menggunakan taktik serangan balik yang kemudian sempat menyulitkan Inter Milan sebagai tim tamu.

Namun demikian, Groningen kebobolan lebih dulu dari Inter Milan, sehingga mereka harus melakukan segala cara untuk memenangkan pertandingan itu.

Baca Juga

Peluang hadir di menit ke-89 manakala bek Groningen, Adri Van Tiggelen mengirim satu umpan lambung ke kotak penalti Inter Milan.

Umpan ini memantul karena sundulan bek Inter Milan, Fulvio Collovati ke sisi kanan kotak penalti.

Fandi Ahmad yang bereaksi cepat kemudian mencetak satu gol memanfaatkan bola muntah tersebut.

Baca Juga

“Saya seperti, oh Tuhan saya mencetak gol dan kemudian saya berlari mengitari stadion untuk merayakannya,” ujar Fandi Ahmad.

Gol ini kemudian mengunci satu kemenangan bersejarah FC Groningan dari Inter Milan, selain juga momen bersejarah bagi Fandi Ahmad dan masyarakat Singapura kala itu,

Saat mencetak gol bersejarah melawan Inter Milan, Fandi Ahmad masih berusia 21 tahun pada 1983 dan bersinar di sepak bola Eropa.


2. Fandi Ahmad Bermimpi Bermain di Luar Negeri

Fandi Ahmad mengenakan saat jersey FC Groningen

Setidaknya, nama Fandi Ahmad membuat banyak pemain asal Melayu punya mimpi bermain di luar negeri.

Seperti diketahui, timnas Singapura memiliki legenda besar dalam diri Fandi Ahmad yang moncer di tahun 1980-1990-an.

Fandi Ahmad menjadi salah satu pemain yang cukup beruntung kala itu, karena bisa merasakan bermain di kompetisi ketat Eropa.

Mantan pelatih Pelita Jaya ini bahkan mampu merantau saat baru berusia 21 tahun, manakala menerima tawaran klub Liga Belanda, FC Groningen.

Baca Selengkapnya: Kisah Fandi Ahmad, Legenda Singapura yang Tolak Ajax Amsterdam demi Klub Indonesia

Inter MilanLiga ItaliaBola InternasionalFandi AhmadFC Groningen

Berita Terkini