x

Kisah Fandi Ahmad, Legenda Singapura yang Tolak Ajax Amsterdam demi Klub Indonesia

Minggu, 24 Juli 2022 19:30 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
Legenda timnas Singapura, Fandi Ahmad, membuka tabir soal penolakan tawaran klub raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam, sebelum berlabuh ke Niac Mitra.

INDOSPORT.COM – Legenda timnas Singapura, Fandi Ahmad, membuka tabir soal penolakan tawaran klub raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam, sebelum berlabuh ke Niac Mitra.

Seperti diketahui, timnas Singapura memiliki legenda besar dalam diri Fandi Ahmad yang moncer di tahun 1980-1990-an.

Fandi Ahmad menjadi salah satu pemain yang cukup beruntung kala itu, karena bisa merasakan bermain di kompetisi ketat Eropa.

Mantan pelatih Pelita Jaya ini bahkan mampu merantau saat baru berusia 21 tahun, manakala menerima tawaran klub Liga Belanda, FC Groningen.

Kala itu, keadaan tim yang di kemudian hari diperkuat oleh Arjen Robben ini tidaklah baik, karena baru saja lepas dari kebangkrutan, sehingga ada kesalahan pula dalam kontrak Fandi Ahmad.

Baca Juga

Kontrak ini, seperti dinukil dari Mothersip.SG, kabarnya membuat ayahanda dari bintang timnas Singapura, Ikhsan Fandi dan Irfan Fandi ini ingin kembali ke Singapura.

Selain soal kontrak, ada satu hal yang membuat Fandi Ahmad kesulitan di awal-awal bergabung dengan FC Groningen, yaitu kurangnya kekuatan fisik dan kebugaran.

Salah satu penyebabnya adalah puasa Ramadhan yang dilakoni oleh pria yang saat ini berusia 60 tahun ini sebelum berangkat ke Belanda.

Baca Juga

“Saya kehilangan berat badan dan energi,” ujar Fandi.

Kurangnya kekuatan fisik dan kebugaran membuat Fandi Ahmad kemudian sempat mengalami cedera, hanya dua pekan sebelum partai pembuka musim FC Groningen.


1. Fandi Ahmad, Sempat Bersaing dengan Kakak Eks Pelatih Barcelona

Fandi Ahmad besut Timnas Singapura di Piala AFF 2018.

“Saya sebenarnya sempat mengalami 40 cedera selama karier sepak bola saya, tetapi yang satu ini mengingatkan saya sampai hari ini, karena ini sungguh signifikan,” ujar Fandi.

Cedera inilah yang agaknya membuat Fandi Ahmad kesulitan memberikan kesan bagus di awal bergabung dengan FC Groningen dan sulit beradaptasi dengan rekannya di lapangan.

Baca Juga

Satu kisah menarik lain datang dari Fandi Ahmad manakala harus bersaing dengan salah satu legenda Timnas Belanda, Erwin Koeman, yang saat itu juga bermain untuk FC Groningen.

Erwin Koeman yang dikenal sebagai kakak dari eks pelatih Barcelona, Ronald Koeman, baru saja datang dari PSV Eindhoven.

Baik Koeman maupun Fandi dikenal sebagai pemain berposisi serupa, yaitu penyerang dan pemain timnas Belanda ini merupakan pemain kunci di FC Groningen.

Baca Juga

“Koeman berada di tim ini selama beberapa tahun dan merupakan pemain kunci, anak kampung ini coba mengambil posisinya,” ujar Fandi Ahmad.

Bahkan, di awal-awal permainannya di FC Groningen, Erwin Koeman menolak mengoper bola kepada Fandi Ahmad.

“Di Eropa, Anda tak boleh memikirkan hal seperti ini, hanya membuat sakit kepala,” ujar Fandi Ahmad.

Baca Juga

Selepas beberapa kali membela timnas Singapura di Piala Malaysia 1980, Fandi Ahmad sempat menjalani tiga pekan trial di Ajax Amsterdam.

Trial ini agaknya berhasil dan membuat Fandi Ahmad cukup terkenal di kalangan fans Ajax Amsterdam kala itu.


2. Dipuji Johan Cruyff, Tinggalkan Ajax dan Pilih Main di Liga Indonesia

Pelatih Timnas Singapura, Fandi Ahmad.

Bahkan, legenda hidup Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda kala itu, Johan Cruyff, memuji penampilannya, selain juga mampu mengesankan staf pelatih lainnya.

Namun, seperti yang sudah diketahui, Fandi Ahmad kemudian mempertimbangkan tawaran lain yang datang dari klub Indonesia, Niac Mitra.

Keputusan untuk menolak Ajax Amsterdam dan memilih Niac Mitra agaknya membuat banyak fans di Singapura terkejut dan Fandi Ahmad kemudian bermain di Indonesia.

Ajax AmsterdamBola InternasionalNiac Mitra SurabayaFandi AhmadLiga BelandaFC Groningen

Berita Terkini