Varane Sebut Perbedaan Gaya Main di Liga Inggris dengan LaLiga Spanyol
INDOSPORT.COM - Raphael Varane, bek Manchester United, menyebut perbedaan gaya bermain di Liga Inggris dengan LaLiga Spanyol.
Sebagaimana diketahui, Varane direkrut MU dari Real Madrid pada Agustus 2021 lalu dengan mahar 40 juta euro, atau setara Rp596 miliar.
Sejak kedatangannya, Varane menjalani musim 2021-2022 dengan kurang baik. Man United berakhir di klasemen keenam Liga Inggris musim lalu.
Hasil ini memaksa Setan Merah gagal tampil di ajang Liga Champions musim ini dan dipaksa bermain di Liga Europa.
Di musim kemarin pula, MU juga tak bisa meraih trofi apapun. Hal ini membuat klub raksasa Inggris ini memperpanjang puasa gelarnya.
Catatan negatif ini juga membuat Varane disebut-sebut sudah tak lagi berada di masa keemasannya. Ia dianggap sudah habis masa kejayaannya.
Hal ini berbanding terbalik saat dirinya masih berseragam Real Madrid dulu. Saat itu, bek asal Prancis ini sukses meraih banyak trofi.
Sebut saja seperti juara LaLiga, Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan trofi FIFA Club World Cup.
Wajar jika ia mampu meraih itu semua, sebab pertahanan solid Madrid dibantu oleh bek-bek berkualitas macam Marcelo, Dani Carvajal, Nacho, dan lain sebagainya.
Sedangkan di MU, Varane harus bekerja ekstra keras karena teman sesama beknya tidak sebagus saat di Madrid dan belum punya banyak pengalaman di Liga Champions.
1. Permainan Liga Inggris Lebih Cepat
Melihat perbedaan ini, Varane menemukan perbedaan gaya permainan dari Liga Inggris dengan LaLiga Spanyol.
Menurut bek 29 tahun ini, Liga Inggris punya permainan lebih cepat. Sedangkan, LaLiga lebih fokus ke arah serangan.
"Saya pikir tim-tim di LaLiga lebih mempersiapkan serangannya. Itu sangat teknis. Di Inggris, permainan lebih cepat dan intens," kata Varane kepada BeanySports.
"Ada lebih banyak serangan balik, jadi ini jenis sepak bola yang berbeda. Saya suka kedua gaya tersebut. Ini jadi pengalaman berbeda bagi saya."
Sementara itu, performa Varane seakan kembali berkat kedatangan Lisandro Martinez ke dalam tubuh MU. Duetnya membuat pertahanan tim kembali solid.
Martinez sendiri didatangkan Manchester United dari Ajax Amsterdam pada bursa transfer musim panas kemarin dengan harga 32 juta euro.
Kehadiran bek asal Argentina tersebut membuat pertahanan MU seakan kembali hidup dan tugas David De Gea sebagai kiper MU menjadi lebih mudah berkat duet Varane-Martinez.
"Perawakan Varane sangat besar dan di pra-musim kami mengambil keputusan untuk melatihnya secara fisik," ucap Erik ten Hag, pelatih MU.
"Dia memiliki awal yang sedikit lambat. Namun, kami senang dia sudah mulai berprogres dan Anda bisa melihatnya saat dia bermain."
Kini, MU berada di peringkat lima di klasemen sementara Liga Inggris 2022-2023 dengan 12 poin. Setan Merah hanya terpatu tiga poin dari Arsenal yang masih memimpin puncak klasemen.
2. Sukses Benamkan Hasrat Cristiano Ronaldo, Erik ten Hag Tuai Pujian
Pelatih klub Liga Inggris (Premier League), Erik ten Hag dilaporkan mendapatkan pujian lantaran berhasil membenamkan hasrat Cristiano Ronaldo.
Kabar Cristiano Ronaldo pada beberapa bulan belakangan ini memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan para penggemar sepak bola.
Dikabarkan, Cristiano Ronaldo sebelumnya sangat ngotot ingin meninggalkan Manchester United setelah timnya hanya akan bermain di Liga Eropa.
Tak ayal, kondisi tersebut sempat membuat kondisi ruang ganti Manchester United gaduh.
Namun, terbaru Erik ten Hag ternyata mampu mengatasi hal tersebut. Erik ten Hag akhirnya mampu menghukum dan membenamkan keinginan pemain berkebangsaan Portugal itu dengan kerap menaruhnya di bangku cadangan.