Wawancara Khusus

Kisah Toni Syarifudin, Atlet BMX Indonesia Pertama yang Tampil di Olimpiade

Minggu, 4 September 2016 13:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Momen Terbaik di BMX dan Harapan

INDOSPORT: Selama berkarier di BMX, momen apa saja yang paling membekas?

Toni Syarifudin : Menurut saya momen terbaik itu waktu di PON. Apalagi di 2008 itu tidak ada yang menyangka saya dapat emas karena waktu itu baru 17 tahun. Kemudian di 2012 itu saya sempat cedera, patah ligament lulut kanan. Waktu itu dipaksain turun bertanding, tidak bisa maksimal tetapi masih bisa dapat medali. Sejauh ini, saya sudah dua kali naik meja operasi.

INDOSPORT: Siapa yang paling berjasa di karier anda?

Toni Syarifudin : Yang paling berperan di karier itu pelatih saya, Pak Dadang. Dahulu sampai putus asa karena sering cedera tetapi beliau yang selalu dukung. Dia juga yang memotivasi saya sebelum ke Olimpiade itu dimana sering ikut kejuaraan sendiri karena Pelatnas waktu itu belum ada.

INDOSPORT: Selain BMX, olahraga apa yang menjadi favorit ?

Toni Syarifudin : Selain suka BMX, saya juga suka snorkling, tempat favoritnya di Lombok, di Gilitrawangan.

INDOSPORT: Apa harapan anda di tahun mendatang?

Toni Syarifudin : Semoga bisa memberikan yang terbaik di tahun depan, di SEA Games terus Asian Games dimana kita sebagai tuan rumah. Semoga saja fasilitas untuk BMX semakin banyak soalnya tempat latihan itu masih kurang sementara cukup banyak atlet muda.  

112