Imam mengklaim jika hinga saat ini pihak Kemenpora sama sekali tak menerima laporan dari KOI maupun federasi perihal adanya wasit perempuan Indonesia di ajang Olimpiade 2106 di Rio de Janeiro, Brasil.
“Begini sampai ini, pihak federasi dan KOI tidak pernah ada laporan pada kita, federasi pasti tahu wasit mana yang memenuhi standar a atau b, tapi tidak ada pemberitahuan. Setidaknya itu urusan KOI tapi mereka belum mendapat informasi,” ujar Imam kepada INDOSPORT di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat.
Politisi PKB tersebut menyebut pihak Kemenpora akan berusaha semaksimal mungkin membantu Rahadewi Neta yang akan memimpin pertandingan taekwondo di Olimpiade Rio. Namun terlebuih dahulu, Neta diminta memberi laporan kepada pihak federasi yang menaungi.
“Hingga saat ini kita belum tahu, kalau sudah tahu bisa mungkin kita ikutkan ke dalam tim cdm Olimpiade tapi karena kita tidak dapat kabar apapun susah untuk kita dan itu banyak sekali kasus seperti itu,” tambah Imam.
“Siapapun yang membela tanah air, kasih tahu kita jadi kita tahu mana sisi yang dapat kita bantu atau lembaga lain bantu,” tutup Imam.
Sebelumnya, Rahadewi Neta yang merupakan salah satu wasit taekwondo mengaku perjuangannya untuk lolos sebagai wasit Olimpiade tidak mudah. Ia bahkan menyatakan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah layaknya para atlet.