Kisah Mike Tyson yang Jadi Mualaf Saat di Penjara

Jumat, 24 April 2020 14:22 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Ladbible
Berikut kisah petinju legendaris, Mike Tyson, yang menjadi mualaf saat berada di balik jeruji besi Copyright: © Ladbible
Berikut kisah petinju legendaris, Mike Tyson, yang menjadi mualaf saat berada di balik jeruji besi

INDOSPORT.COM - Mantan petinju legendaris dunia, Mike Tyson, dikenal sebagai petarung yang beringas dan keras sepanjang kariernya. Bahkan, karakter tersebut tetap ia peragakan di luar ring.

Mike Tyson lahir di Brooklyn, New York, pada tahun 1996. Masa kecilnya terbilang suram. Pada usia 12 tahun, ia sudah bergelut dengan dunia geng dengan aktivitas kriminal yang mengkhawatirkan. Memori tersebut pun membawanya sebagai petinju papan atas dunia saat berhasil menyabet gelar juara dunia pada tahun 1986.

Namun, karakter beringas baik di dalam dan luar ring membawa petaka bagi Mike Tyson. Pada tahun 1990, ia harus dimasukkan ke jeruji besi akibat memperkosa. Namun, dari penjara lah ia mengenal agama Islam pertama kali.

Selama mendekam di jeruji besi, Mike Tyson nampak tak merubah perangainya. Perkelahian, seks mewarnai kehidupannya di penjara. Namun, pertemuannya dengan pebasket muslim Nigeria, Olajuwon dan seorang ustad, ia resmi memeluk Islam di penjara pada tahun 1994.

Namun, mualafnya Mike Tyson tak serta merta merubah perangainya. Pada tahun 1998, ia kembali terlibat pertikaian di jalanan yang membuatnya kembali ke penjara. Bahkan, di ring Tinju, ia membuat kontroversi dengan menggigit kuping Evander Holyfield.

Meski begitu, perangai Mike Tyson pun perlahan menjadi lebih baik. Pada 2010, ia melakukan perjalanan spiritual ke Mekah di mana dirinya melakukan Umroh.

"Saya baru saja meninggalkan kota suci Mekah di mana saya bersyukur bisa melakukan Umroh," tulis Mike Tyson.

Mike Tyson juga mengganti namanya menjadi Malik sebagai nama muslimnya. Ia bahkan menunjukkan jati dirinya di luar dunia Tinju sebagai muslim dengan melakukan ibadah, hadir ke Masjid, dan sembahyang. Dalam wawancaranya, ia pun sempat memberikan pernyataan yang meyakinkan tentang agama yang dianutnya.

"Saya sangat bersyukur menjadi seorang Muslim. Allah tidak membutuhkanku, (tapi) saya membutuhkan Allah," ucapnya.