Oscar De La Hoya, Petinju Legendaris yang Kecanduan Narkoba dan Miras

Kamis, 11 Juni 2020 16:09 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© REUTERS/Mike Segar
Di balik gemerlap prestasi yang diraih oleh Oscar de la Hoya, rupanya mantan petinju Amerika Serikat itu menyimpan kisah kelam dalam hidupnya. Copyright: © REUTERS/Mike Segar
Di balik gemerlap prestasi yang diraih oleh Oscar de la Hoya, rupanya mantan petinju Amerika Serikat itu menyimpan kisah kelam dalam hidupnya.

INDOSPORT.COM - Di balik gemerlap prestasi yang diraih oleh Oscar de la Hoya, rupanya mantan petinju Amerika Serikat itu menyimpan kisah kelam dalam hidupnya.

Oscar de la Hoya adalah petinju hebat pada masanya. Tercatat, ia sudah meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.

Bakat tinju sudah mendarah daging dalam keluarganya. Setelah meraih banyak prestasi di dunia tinju, Oscar de La Hoya pensiun pada 2008 silam.

Ia kemudian melanjutkan kariernya dengan mendirikan perusahaan promotor MMA. Tiga tahun setelah pensiun, Oscar de La Hoya terjerumus dalam jerat narkoba dan minuman keras.

Foto-foto ketika dirinya memakai barang haram itu tersebar di dunia maya. Oscar de la Hoya pun tak bisa menampik lagi dan segera memeriksakan diri ke pusat rehabilitas.

"Setelah melakukan evaluasi yang jujur, saya menyadari ada masalah tertentu yang perlu diselesaikan. Semua orang puya kekurangan, saya jadi salah satu orang yang takut mengatasi kekurangan itu," ujar Oscar de La Hoya dilansir dari Dailymail.

Pada tahun-tahun berikutnya, pria yang kini berusia 47 tahun itu selalu keluar masuk pusat rehabilitasi untuk menyembuhkan kecanduan narkoba dan minuman keras.

Hingga 2017, Oscar de la Hoya belum bisa lepas dari kecanduan. Ia ditangkap polisi karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol.

Kemudian pada 2018, Oscar De La Hoya kembali mengakui telah menggunakan kokain. Meski demikian, di balik perilakunya yang buruk, peraih 10 gelar juara dunia itu rupanya berhati emas.

Oscar de la Hoya mau menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu biaya pendidikan anak-anak kurang mampu di Amerika Serikat.