In-depth

Rope A Dope, Stretegi Tinju Jenius Ciptaan Sang Legenda Muhammad Ali

Rabu, 4 Mei 2022 18:58 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Bettmann / Contributor via Getty Images
George Foreman saat melawan Muhammad Ali. Copyright: © Bettmann / Contributor via Getty Images
George Foreman saat melawan Muhammad Ali.
Efektifnya Strategi Rope A Dope

Di ronde-ronde awal pertandingan, Ali dengan sengaja berdiri di dekat tali pembatas ring. Biasanya posisi itu dijauhi oleh petinju karena membuat sulit menghindari pukulan lawan.

Seperti yang diduga, Ali pun mendapat banyak pukulan dari Foreman. Terpojok di pinggir ring, Ali mencoba terus bertahan sembari mencuri kesempatan memukul balik.

"Ketika dia melangkah ke arah tali pembatas ring, saya benar-benar muak. Berkali-kali saya teriak agar ia menjauhi tali pembatas," ujar pelatih Ali, Angelo Dundee dikutip dari BoxRec.

Alih-alih mendengarkan instruksi pelatih, Ali tetap melakukan strategi yang sama dengan alasan ia tahu yang ia lakukan akan berakhir baik.

Ternyata Ali memang sengaja memanfaatkan tali pembatas ring untuk menahan efek pukulan dari Foreman. Dengan memanfaatkan gerak pantul, Ali jadi tidak perlu bersusah payah untuk bisa tetap berdiri setelah menerima pukulan Foreman.

Lewat strategi tersebut, rupanya Ali ingin membuat Foreman kehabisan tenaga. Benar saja, menurut penuturan Ali, meski ada yang tidak bisa ia tangkis, pukulan dari Foreman setiap rondenya menjadi melemah.

Melihat Foreman yang sepertinya sudah letih, Ali pun coba memprovokasi dengan menantang lawannya itu memukul lebih keras. Ali bahkan berbohong dengan mengatakan seluruh pukulan Foreman tak ada yang menyakitinya.

Barulah menjelang akhir ronde kedepalan, Ali yang sebelumnya menahan diri mulai mengeluarkan serangan bertubi-tubi ke arah Foreman. Hasilnya, Foreman pun jatuh dan tak mampu berdiri setelah wasit melakukan hitungan ke-10.

Dari pertandingan Rumble in the Jungle tersebut, Muhammad Ali meraih dua sabuk juara heayvweight versi WBA dan WBC. Selain itu ia juga menciptakan dan mempopulerkan strategi memanfaatkan tali pembatas ring tinju, yang kemudian dikenal dengan istilah rope-a-dope.