Proliga 2016

Lailatul Aisyah: Kejar Juara Proliga untuk Tanah Kelahiran

Rabu, 4 Mei 2016 13:49 WIB
Kontributor: Fajar Kristanto | Editor: Galih Prasetyo
© Kurni/Indosport
Lailatus Aisyah Copyright: © Kurni/Indosport
Lailatus Aisyah
Masa-masa bimbang

Hengkangnya sejumlah pemain seangkatan membuat Laila, sapaan akrab lainnya, gamang. Bahkan, sempat terlintas di benaknya untuk ikut angkat koper dari Petrokimia. Selain itu, kehadiran dua pemain asing asal Tiongkok, Liu Mengya dan Hu Qifeng, pada Proliga 2010 membuat Laila lebih banyak duduk manis di bangku cadangan.

Tim yang bermarkas di GOR Tri Dharma, Gresik itu dipoles pelatih Qi Lixia yang juga berasal dari Negeri Tirai Bambu. Padahal, waktu itu Laila telah tercatat menjadi pemain nasional.

Ia kerap membela panji Merah Putih di ajang internasional. Dalam kondisi hanya berlatih dan berlatih tanpa bertanding membuat Laila bimbang.

"Dulu itu saya sama teman-teman kepikiran juga ngapain lama-lama disini (Petrokimia, red). Kan, kita semua juga butuh pekerjaan. Saya pun sempat punya keinginan untuk keluar dari Petrokimia," beber Laila.

"Jujur ya, saya itu cita-citanya masuk polisi. Saya pun langsung minta izin ke manajemen, tapi tidak disetujui. Ya sudah, saya langsung berpikir ulang mengenai keinginan cabut dari Petrokimia. Sebab, mereka sudah membina dari kecil hingga disekolahin," cerita pemain yang kerap menggenakan kostum bernomor 11 ini.

"Saat berbicara dengan manajemen itu, saya lantas dapat tawaran bekerja di Petrokimia. Tapi, saya tidak lantas mengambilnya, saya minta waktu berpikir lagi. Dengan berbagai pertimbangan, diantaranya rumah saya Gresik, buat apa cari klub voli lain. Meski mungkin dapat bayaran lebih besar," kata karyawati PT Petrosida Gresik ini.

Laila mengaku keluarga menjadi salah satu alasan ia tetap bertahan bersama Petrokimia. Alumni SMA N 1 Manyar, Gresik ini lantas mendapat pencerahan dari sang ibu, Sunarni. 

"Kata ibu gini, kamu itu loh perempuan, tidak usah kerja jauh-jauh. Banyak loh waktu itu tawaran kerjaan dan klub-klub. Saya pun waktu itu abil," katanya seraya mengungkapkan jika sang pujaan hati yang kini telah menjadi tunangannya turut menjadi pertimbangan tetap di Gresik.
 
"Kini, 9 tahun, tidak kerasa sudah 9 tahun saya bela klub Petrokimia Gresik. Saya juga memantapkan diri tidak akan pernah berpaling ke lain hati. Saya tidak bisa ungkapin bagaimana besarnya cinta saya pada Petrokimia yang sampai sekarang membuat saya tetap berdiri tegak disini," lanjutnya.