Sengketa Clippers, Donald Sterling Kalah di Pengadilan

Selasa, 29 Juli 2014 16:03 WIB
Editor: Daniel Sasongko
 Copyright:

Keputusan itu diketuk Hakim Agung, Michael Levans, pada Senin waktu AS. Shelly pun berhak meneruskan proses penjualan Clippers dengan sang pembeli, Steve Ballmer. Mantan CEO Microsoft itu akan mengguyurkan dana dua juta miliar dolar AS atau sekitar Rp23,25 triliun (kurs Rp11.625). 

Donald, yang telah dikenai sanksi seumur hidup oleh NBA karena kasus komentar rasial, berusaha menghalangi finalisasi kesepakatan itu. Pria berusia 80 tahun itu tak rela Clippers dijual.

Dengan keputusan pengadilan itu, Shelly kini menjadi pimpinan yayasan keluarga Sterling, karena Donaldo dianggap tak mampu menjalankan jabatan itu karena problem mental dan psikologis. Keputusan pengadilan itu berdasarkan hasil kesaksian dokter yang menyatakan Donald Sterling menderita Alzheimer dan membuat dia gagal mengatasi berbagai permasalahan bisnis yayasan keluarga Sterling.

Hakim juga menyatakan, Shelly Sterling telah menjalankan tugas membukukan kesepakatan bisnis bagus bagi penjualan Clippers. Masih menurut keputusan Hakim Levans, penghapusan nama Donald Sterling sebagai partner bisnis dalam yayasan keluarga tersebut berdasarkan niat baik dan bukan bagian dari rencana rahasia untuk menguasai Clippers.

Menurut laporan AP, Selasa ini, Shelly Sterling memeluk pengacara dan menangis setelah hakim selesai membacakan keputusan pengadilan.

"Saya tak percaya ini sudah berakhir. Ini keputusan terbaik," ucap Shelly Sterling.

Sebagai penguasa yang terkungkung, Donald Sterling berusaha mencari keputusan banding pengadilan untuk menunda finalisasi penjualan Clippers. Para pengacara Donald akan mencari izin pengadilan untuk mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan tinggi tersebut.