Sterling membeli Clippers pada 1981 dengan dana 12 juta dolar AS atau sekitar Rp140,28 miliar (kurs Rp11.690).
Setelah 33 tahun jadi pemilik dan dibumbui dengan sengketa penjualan akibat ulahnya berkomentar rasial, Donald Sterling pun lengser. Dengan demikian Ballmer resmi mengakuisisi Clippers dengan dana 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,38 triliun. Nilai itu naik sekitar 167 kali lipat.
Kepastian penjualan setelah pengadilan di Los Angeles memberikan kuasa kepada Shelly Sterling untuk mewakili Yayasan Keluarga Sterling, memfinalisasi proses akuisisi Clippers dengan Ballmer.
Sebelumnya, Dewan Gubernur NBA (NBA Board of Governors) --lembaga yang berisi pemilik dan direktur keuangan klub-klub NBA-- telah menyetujui penjualan Los Angeles Clippers.
"Sangat senang --setelah melalui perjalanan sulit-- untuk melanjutkan menjadikan Clippers sebagai klub basket yang lebih baik dan juga menjadi warga Los Angeles yang lebih baik," ucap Ballmer kepada AP melalui wawancara via telepon.
Awal penjualan Clippers terjadi pada April lalu, ketika rekaman pembicaraan Donald Sterling dengan seorang teman wanita, yang membawa teman pria berkulit hitam datang ke pertandingan Clippers. Rekaman yang beredar itu membuat NBA memberi sanksi larangan Donald Sterling beraktivitas seumur hidup dalam dunia basket AS. NBA juga mendenda Sterling 2,5 juta dolar AS.
Donald Sterling telah meminta maaf atas komentar rasialnya. Namun, pria berusia 80 tahun itu kembali dihujani kata-kata pedas, ketika mengkritik Magic Johnson --pebasket legendaris LA Lakers yang sempat berfoto bareng teman wanita Sterling-- sebagai contoh buruk bagi anak-anak karena mengidap HIV.
Kata-kata pedas untuk Donald Sterling keluar mulai dari kamar ganti pemain hingga Ruang Oval di mana Presiden AS, Barack Obama, bertugas. Beliau menyebut komentar Donald Sterling itu sebagai "pernyataan seorang rasialis yang sangat melukai hati".
Hingga suatu ketika, setelah datang pinangan dari Steve Ballmer, Shelly Sterling pun memutuskan membawa sengketa akuisisi itu ke pengadilan, setelah Donald Sterling bersikukuh tak melepas Clippers. Pada akhirnya, pengadilan memutuskan Shelly Sterling menjadi pimpinan Yayasan Keluarga Sterling dan punya kuasa untuk memuluskan akhir proses penjualan Clippers dengan Steve Ballmer.