NBA

Ketika Bintang Chicago Bulls Pulang ke 'Rumah'

Jumat, 11 November 2016 16:45 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra
 Copyright:

Dwyane Wade merupakan bintang, nyawa, serta ikon Miami Heat selama 13 musim. Selama kurun rentang waktu tersebut, pebasket yang loyal menggunakan nomor punggung tiga ini mempersembahkan tiga gelar untuk tim asal Florida itu.

Wade kembali ke kandang Miami Heat.

Namun, karier Wade bersama Heat harus berakhir pada musim ini. Dirinya memutuskan hengkang ke tim kota kelahirannya, Chicago Bulls karena 'ngambek' kepada pemilik Heat, Pat Riley.

Selama 13 tahun membela Heat, Wade tidak pernah berstatus sebagai pemain dengan bayaran termahal dalam tim. Sejak awal di-draft pada 2003, Wade memang selalu dinomorduakan untuk soal urusan gaji.

Wade dapat sambutan dari warga Miami.

Pada tiga tahun kontrak rookie-nya bersama Heat, dirinya memang mendapatkan bayaran kecil. Pada 2006, di tahun terakhir kontrak rookie-nya, Wade bahu-membahu bersama Shaquille O'Neal untuk merebut gelar pertama Heat sepanjang sejarah keikutsertaan di NBA.

Pada musim itu hingga 2008, O'Neal berstatus sebagai pemain dengan gaji termahal di Heat dengan bayaran 20 juta dollar AS per tahunnya. 

Usai membawa Heat meraih gelar, Wade memperpanjang kontraknya selama empat tahun dengan bayaran 14 juta dollar AS (Rp216 miliar) per musimnya. Walapun Shaq, panggilan O'Neal, telah hijrah dari Heat, Wade pun masih menjadi nomor dua setelah Heat mendatangkan O'Neal yang lainnya, yakni Jermaine O'Neal yang mendapatkan bayaran 21 juta dollar AS (Rp281 miliar). 

Kontrak Wade dan O'Neal sama-sama berakhir pada 2010. Heat memutuskan memperpanjang masa bakti Wade, dan si pemain pun mempunyai ambisi untuk juara lagi bersama Heat. Maka dari itulah pebasket berusia 33 tahun tersebut memilih mengajak Chris Bosh dan LeBron James untuk bergabung dengan Heat.

Wade bertemu dengan mantan rekan satu timnya di Miami Heat, Josh Richardson.

Karena dua pemain tersebut berstatus pemain bintang, bergaji besar dan memakan banyak rpada salary cap, maka lagi-lagi Wade harus menahan egonya untuk meminta bayaran mahal dari Heat. Kali ini, ia hanya meminta bayaran 17 juta dollar AS (Rp227 miliar) per tahun untuk kontrak anyarnya yang berdurasi enam musim. Masih dibawah Bosh dan James.

Kesabaran Wade habis saat kontraknya usai pada 2016. Wade meminta kepada Heat untuk memprioritaskan dirinya pada bursa free agency lalu. Namun sang presiden, Pat Riley malah memilih memperpanjang kontrak Hassan Whiteside yang memang sedang naik daun, dan mendatangkan superstars NBA, Kevin Durant.

Wade kemudian ngambek dan menolak tawaran kontrak dua tahun bersama Heat dengan nilai 47 juta dollar AS (Rp629 miliar).

Statusnya yang menjadi yang nomor dua, menjadi keputusan terkuat Wade untuk memutuskan meninggalkan tim yang telah ia bela selama 13 tahun, dan memilih pulang kampung ke Chicago.

Dwayne Wade bawa Bulls menang di kandang Heat.

Laga melawan Heat tadi pagi menjadi kesempatan Wade berjumpa kembali dengan teman-teman lamanya, namun bukan berstatus kawan, tapi sebagai lawan. Wade pun mendapat sambutan dari para penonton yang hadir langsung di American Airlines Arena saat namanya diumumkan sebelum laga dimulai.

Pada laga itu, Wade membantu Bulls mempermalukan eks timnya dengan skor 98-95. Wade tampil selama 32 menit dan mencetak 13 poin. Dirinya pun mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton seusai pertandingan. Wade tetap disambut hangat di ‘rumah’ yang membesarkan namanya.

Penulis: Muhammad Adiyaksa

12