x

Daftar Orang Indonesia Terakhir yang Juara Australian Open: Jonatan hingga Maria Febe

Kamis, 10 November 2022 08:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Jonatan Christie berhasil mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di Final Australian Open 2019.

INDOSPORT.COM - Berikut daftar orang Indonesia terakhir yang menjuarai turnamen bulutangkis Australian Open dari setiap sektor.

Australian Open 2022 adalah turnamen bulutangkis level Super 300 yang berlangsung di Sydney, 15-20 November mendatang. Ajang ini menjadi penutup 2022, sebelum BWF menggelar World Tour Finals di Guangzhou, Desember nanti.

Dari generasi ke generasi, Indonesia cukup diunggulkan di sektor tunggal putra, namun prestasi tunggal putri dan ganda putri agak seret ketika berlaga di Negeri Kangguru.

Berikut INDOSPORT merangkum lima orang Indonesia terakhir yang menjuarai turnamen bulutangkis Australian Open dari tiap sektor.

Baca Juga

Tunggal Putra: Jonatan Christie

Jonatan Christie menjadi orang Indonesia terakhir yang menjuarai Australian Open. Ia naik podium tertinggi di sektor tunggal pada tahun 2019 lalu, sebelum pandemi Covid-19.

Jonatan Christie menghadapi lawan demi lawan yang berat untuk sampai ke final. Ia menaklukkan juara bertahan, Lu Guangzu dan Lin Dan, lalu menjegal Chou Tien Chen.

Baca Juga

Memasuki partai final, Jonatan Christie juga menghadapi lawan yang tak mudah, yakni rekan senegara, Anthony Sinisuka Ginting. 

Jonatan akhirnya menang atas Ginting dalam pertarungan tiga set, skor 21-17, 13-21, 21-14. Ini adalah gelar terakhir bagi Indonesia dari turnamen Australian Open.

Selama pandemi (2020-2021), turnamen Australian Open tidak digelar, dan baru dihelat lagi di penghujung tahun 2022. Semoga Jonatan menjadi juara bertahan.

Baca Juga

1. Tunggal Putri: Maria Febe Kusumastuti

Maria Febe Kusumastuti ketika masih aktif bermain bulutangkis. Ia adalah tunggal putri Indonesia terakhir yang menjuarai turnamen Australian Open.

Beranjak ke sektor tunggal putri, sosok yang terakhir kali menjuarai Australian Open ialah Maria Febe Kusumastuti, tahun 2009 silam.

Jika ditarik lebih jauh, pemain tunggal putri terakhir yang bisa juara di Australian Open adalah Susy Susanti, pada tahun 1990 lalu.

Hal ini menandakan sektor tunggal putri sangat seret prestasi. Semoga Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska Tunjung bisa naik podium di Negeri Kangguru tahun ini.

Ganda Putra: Berry Angriawan/Hardianto

Sejatinya, pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya pernah menjuarai Australian Open 2016 lalu. Namun, mereka gagal jadi juara bertahan, dan direbut oleh koleganya.

Ganda putra terakhir yang juara di Negeri Kangguru ialah Berry Angriawan/Hardianto, tepatnya di tahun 2018 lalu. Mereka sukses menjegal rekan senegara, yaitu Wahyu/Ade.

Baca Juga

Memasuki edisi tahun 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melaju ke babak perempat final, namun tak ada wakil ganda putra Indonesia di semifinal Australian Open

Ganda Putri: Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa

Nama Vita Marissa mungkin sudah familiar, tetapi Aprilsasi Putri Lejarsar Variella cukup jarang terdengar di telinga badminton lover.

Baca Juga

Pasangan Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa adalah ganda putri terakhir dari Indonesia yang juara di Australia.

Gelar Australian Open 2013 adalah gelar pertama bagi pasangan Variella/Vita, setelah lima bulan menjadi partner.

Padahal, kala itu Vita Marissa sudah ada di usia senior, 31 tahun. Tetapi mereka bisa menjegal pasangan Thailand, Sapsiree Taerattanachai/Savitree Amitrapai di final.

Baca Juga

2. Ganda Campuran: Irfan Fadhilah/Weni Anggraini

Ganda campuran Indonesia, Irfan Fadhilah dan Weni Anggraini mengembalikan shuttlecock kepada lawan. Irfan/Weni adalah wakil ganda campuran Indonesia terakhir yang menjuarai Australian Open.

Namanya mungkin kurang familiar, tapi Irfan Fadhilah/Weni Anggraini adalah pasangan ganda campuran terakhir dari Indonesia yang menjuarai Australian Open 2013.

Irfan/Weni sukses naik podium tertinggi
setelah mengalahkan unggulan asal Korea, Baek Choel Shin/Ye Na Jang, dalam partai dramatis yang berlangsung 1 jam 19 menit.

Pada laga final yang berlangsung di Sydney Convention dan Exhibition Centre, Minggu, 7 April 2013 lalu, Irfan/Weni akhirnya menang dengan skor sengit 21-14, 22-24, dan 21-16.

Hingga kini, nyaris satu dekade berselang, belum ada lagi wakil ganda campuran asal Indonesia yang menjuarai Australian Open.

Vita MarissaAnthony Sinisuka GintingSusi SusantiSusy SusantiMaria Febe KusumastutiJonatan ChristieIn Depth SportsIrfan Fadhilah/Weni AnggrainiAnthony GintingBerry Angriawan/HardiantoTRIVIABulutangkisBerita BulutangkisAustralian OpenAustralian Open 2022

Berita Terkini