Amerika Serikat Larang Atlet Transgender Ikut Kompetisi Angkat Berat

Jumat, 8 Februari 2019 13:15 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Organisasi Angkat Berat Amerika Serikat (USA Powerlifting) telah mengumumkan tidak akan mengizinkan perempuan transgender untuk bersaing sebagai perempuan untuk bersaing di sebuah kompetisi.

USA Powerlifting merilis pernyataan pada akhir Januari 2019 setelah JayCee Cooper, seorang wanita transgender, akan bersaing dalam turnamen Minnesota, namun ditolak.

Organisasi itu menambahkan bahwa, mengikuti kebijakan medis yang diadopsi oleh International Powerlifting Federation,  tidak mengizinkan penggunaan testosteron atau androgen lainnya, yang biasa digunakan untuk membantu transisi dari perempuan ke laki-laki.

"Berdasarkan sifat anabolik dari senyawa-senyawa ini, atlet transgender tidak diperbolehkan, juga tidak ada pengecualian penggunaan terapi yang diberikan bagi siapa pun. Ini berlaku untuk setiap dan semua kondisi medis yang dapat diobati melalui penggunaan androgen,” demikian pernyataan tersebut.

Mereka juga menjelaskan keputusan itu dibuat sebagian karena potensi keuntungan dalam olahraga kekuatan yang umumnya dimiliki pria daripada wanita yang dirasa tidak adil bagi atlet wanita yang bukan transgender.

Dikutip dari Fox News, Cooper masih dapat bersaing dalam turnamen kecil di kota kelahirannya untuk divisi liga yang belum teruji, namun ia tetap berharap suatu hari organisasi akan mengubah kebijakannya untuk kaum transgender.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by JayCee Cooper (Lives) (@jayceeisalive) on

“Saya berharap bahwa keanggotaan USAPL akan membela inklusi transgender dan berada di sisi kanan sejarah. Atlet transgender tidak perlu ditakuti,” kata Cooper.

Kasus yang dialami oleh atlet transgender memang selalu menuai pro dan kontra. Pihak kontra menilai posisi atlet transgender bisa merugikan atlet non-transgender. Di sisi lain, pihak pro menganggap tindakan seperti larangan tersebut adalah perlakuan diskriminasi yang tak patut dilakukan oleh komite olahraga dunia.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM